sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Beberapa alasan manusia tak bisa membuat keputusan, terutama di saat genting

Bagi orang tua yang memiliki anak, beban mengambil keputusan ini juga akan bertambah ketika anak mereka menginginkan sesuatu.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Jumat, 14 Jan 2022 12:29 WIB
Beberapa alasan manusia tak bisa membuat keputusan, terutama di saat genting

Akumulasi risiko menghadapi virus Covid-19 yang terus bermutasi bisa menyebabkan kelelahan, salah satunya dalam membuat keputusan yang logis. Itulah sebabnya manusia sering mengalihkan kelelahan itu dengan pesta makan atau bahkan berbelanja impulsif.

Terkadang, keputusan yang bersifat dilematis seperti siapa yang harus mendapatkan ventilator terlebih dahulu dan ini harus dipikirkan dengan cepat di tengah ketakutan dan tekanan. Masyarakat umum juga lelah mengambil keputusan seperti apakah tidak apa-apa pergi ke gym atau naik transportasi umum.

Di negara-negara industri, rata-rata orang membuat sekitar 35.000 keputusan setiap hari. Namun kini faktor dalam beban keputusan di era baru yang penuh tekanan membutuhkan bentuk pengetahuan yang belum pernah dikenal. Seperti ditulis The Guardian, Jumat (14/1) menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh American Medical Association, seseorang dengan kelelahan keputusan sangat mungkin mengalami kelelahan berpikir. Ketika otak kelebihan beban, ia akan mulai mencari jalan keluar.

Di sini seseorang akan sangat mungkin untuk kehilangan kesabaran dan beralih ke hal-hal yang bersifat impulsif. Kelelahan otak juga bisa mempengaruhi kemampuan manusia untuk mengatur dirinya sendiri.

Sulit untuk merasa baik-baik saja ketika pikiran terbebani, menilai risiko langsung dan konsekuensi. Bagi orang tua yang memiliki anak, beban mengambil keputusan ini juga akan bertambah ketika anak mereka menginginkan sesuatu seperti pergi ke pesta. Lebih sulit lagi jika prinsip yang dianut berbeda dengan apa yang dilakukan orang-orang lain di sekitarmu. Keputusan-keputusan yang diambil juga harus memitigasi terjadinya konflik.

Psikoanalis Anouchka Grose menyebutkan jika kamu mengalami kelelahan dalam mengambil segala keputusan, ini tidak dialami sendirian. Daripada melakukan hal-hal impulsif coba tengok kembali semua proses pengambilan keputusan.

Pertama cobalah membuat semua keputusan penting di pagi hari atau di saat pikiran jernih. Kedua, cobalah mengurangi keputusan yang akan dibuat, misalnya kurangi keputusan karena terlalu sering memikirkan akan liburan ke mana atau makan apa. Ketiga mulailah menyederhanakan gaya hidup, kamu bisa memulainya dengan sarapan sehat, bukan sarapan apa yang disukai.

Jika sesuatu yang positif dapat diperoleh dari hari ini, itu berarti kita dapat memilih untuk memiliki lebih sedikit pilihan. Dengan begitu kita dapat menghabiskan sepanjang hari setiap hari merenungkan keputusan penting.

Sponsored

 

 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid