Sambal picu risiko kanker bila dikonsumsi berlebihan
Cabai hanya menjadi peningkat faktor risiko saja dari sejumlah penyakit.
Efek Konsumsi Berlebihan
Seperti pada panganan lain, mengonsumsi cabai berlebihan bisa berefek kurang baik. Misalnya: meningkatkan risiko infeksi pada usus halus, atau luka pada lambung.
Di samping itu, cabai juga dinilai bisa meningkatkan risiko penyakit kanker prostat, kanker usus, dan kanker hati.
Dokter ahli gizi dr. Jovita Amelia menjelaskan, sebagaimana diulas dalam sejumlah jurnal penelitian, konsumsi cabai berlebihan ini menjadi penambah risiko bagi seseorang untuk terkena penyakit tersebut.
“Cabai hanya menjadi peningkat faktor risiko saja dari penyakit tersebut, kalau jumlah cabai yang dikonsumsi banyak. Tapi bukan berarti cabai itu penyebabnya,” ucap dr. Jovita.
Sebagaimana ditekankan Murdjiati, “urat” putih biji cabai adalah tempat tersimpannya senyawa capsaicin. Disarankan, urat tersebut dibuang bagian biji dalamnya, sehingga bisa mengurangi rasa pedas.
“Kalau mau makan sambal tetapi tidak pedas, saran saya pakai rawit kecil tetapi bijinya dibuang. Tapi masih ada sedikit pedasnya. Atau memasaknya dengan memilih cabai merah besar dan cabai hijau besar. Kita buang juga bijinya, supaya rasanya tentu menjadi tidak pedas,” tutur Ketua Asosiasi Chef Profesional Indonesia Chef Stefu Santoso.