Penyakit strok merupakan suatu kondisi kedaruratan medis dengan terganggunya peredaran darah ke otak. Faktor risiko terjadinya strok bisa disebabkan tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, dan berat badan berlebih.
Menerapkan pola makan sehat dapat membantu proses pemulihan serta memastikan nutrisi harian tetap terpenuhi. Hal ini termasuk pemilihan makanan yang tepat untuk pasien strok. Beberapa jenis buah-buahan berikut ini bisa menjadi pilihan yang baik untuk penderita strok.
Buah beri
Beri adalah istilah umum untuk berbagai jenis buah-buahan kecil, berdaging, dan biasanya memiliki banyak biji. Beberapa contoh buah beri yang populer, antara lain stroberi, bluberi, blackberry, raspberry, cranberry, dan acai berry.
Dikutip dari situs HCAH, buah beri, seperti stroberi blackberry, dan rasberi kaya akan antioksidan dan senyawa yang meningkatkan sinyal otak dan daya ingat. Bagi penderita strok, senyawa yang terdapat pada buah ini berfungsi menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Buah-buahan sitrus
Buah-buahan sitrus adalah kelompok buah-buahan yang termasuk dalam genis Citrus dari keluarga Rutaceae. Buah-buahan ini dikenal dengan rasam asam segar, kulit tebal, dan kandungan air yang banyak. Buah sitrus, antara lain jeruk, lemon, jeruk nipis, jeruk bali, dan pomelo.
Antioksidan dan serat pada buah-buahan sitrus dapat menurunkan tekanan darah dan kolesterol jahat, serta meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh. Dikutip dari situs Home Care Assistant, buah jeruk kaya vitamin C, yang dianggap punya efek perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular dan strok. Makanan yang kaya vitamin C dinilai punya efek antiperadangan yang kuat pada pembuluh darah, yang bisa menurunkan risiko strok berikutnya. Namun, yang perlu menjadi catatan, memakan jeruk bali kemungkinan menjadi kontraindikasi saat mengonsumsi obat resep tertentu.
Apel dan pir
Apel dan pir, menurut kesimpulan dari studi para peneliti Belanda yang terbit dalam Stroke: Journal of the American Heart Association (2011), dapat melindungi terhadap strok. Sebab, apel dan pir mengandung banyak serat dan flavonoid yang bisa menurunkan tekanan darah dan kolesterol jahat. Melansir studi dalam The Journal of Nutrition (2014), flavonoid bahkan bisa mengurangi risiko strok hingga sebesar 20%.
Tomat
Tomat mengandung antioksidan yang terdiri dari vitamin A, vitamin C, asam folat, beta karoten, serta likopen. Likopen dalam tomat dapat menurunkan kadar kolestrol jahat, mencegah peradangan pada pembuluh darah, serta menjaga tekanan darah normal.
Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal American Academy of Neurology (2012) ditemukan, orang dengan jumlah likopen tertinggi dalam darah mereka, 55% lebih kecil kemungkinannya terserang strok.
Alpukat
Di dalam kandungan alpukat, tulis The New Gait, memiliki lemak sehat dan vitamin E, C, serta K, yang dapt membantu menurunkan kadar kolesterol. Selain itu, alpukat merupakan sumber serat—nutrisi yang membantu meningkatkan kesehatan pencernaan yang kerap terganggu oleh strok.
Kandungan vitamin E yang tinggi pada alpukat juga membantu tubuh pulih dari kerusakan oksidatif yang disebabkan strok. Vitamin E pun merupakan antioksidan yang bisa mellindungi sel dari kerusakan akibat oksidasi dan aktivitas radikal bebas yang terkait dengan strok. Vitamin E juga membantu memperlambat penurunan kognitif setelah strok. Kandungan alpukat yang memiliki sebanyak 4,7 gram kalium dapat mengurangi tekanan darah hingga 8,0 per 4,1 mmHg. Artinya, kalium dapat menurunkan hingga 15% risiko mengalami stroke.