sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Grup Simak Dialog warnai pertumbuhan musik jaz Tanah Air

Simak Dialog yang bertajuk 'Gong' dinobatkan sebagai album jaz terbaik dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2019.

Robertus Rony Setiawan
Robertus Rony Setiawan Jumat, 29 Nov 2019 19:32 WIB
Grup Simak Dialog warnai pertumbuhan musik jaz Tanah Air

Menyimak Simak Dialog

Dalam buku A Pictorial History of Jazz (1966), Orrin Keepnews dan Bill Grauer Jr. menjelaskan, salah satu tokoh penting yang menghasilkan jenis atau genre musik jaz ialah pianis Jelly Roll Morton. Dengan menggabungkan semua aliran musik, Morton mencipta jenis musik baru yang dinamai jaz.

Keepnews dan Grauer Jr. menarasikan bahwa syarat bagi pemain musik jaz ialah mempunyai kecepatan dan ketepatan.

“Kecepatan dan ketepatan dalam memilih nada yang ingin dimainkan ini menjadi teknik khusus dalam perkembangan jaz selanjutnya. Teknik ini disebut improvisasi,” tulis Keepnews dan Grauer Jr.

Selanjutnya, pemikiran musik jaz Morton banyak diikuti oleh kalangan musisi New Orleans, termasuk King Oliver. Namun, King Oliver mengembangkan struktur komposisi jaz dengan konsep permainan yang kental dengan spontanitas.

Keepnews dan Grauer Jr juga mencatat teknik improvisasi yang secara tidak juga sengaja tercipta sebagai ungkapan atas luapan perasaan orang Afro-Amerika dalam menghadapi tekanan atas kesenjangan rasial. Ini disebutnya sebagai faktor eksternal yang menabalkan teknik improvisasi dalam genre musik jaz.

“Dengan alat musik, kaum Afro-Amerika mencoba mengekspresikan perasaan senang, sedih, hingga kerasnya realitas kehidupan. Improvisasi dalam jaz adalah kesempatan atau jalan bagi para musisi ini untuk mengekspresikan diri sesuai gayanya masing-masing,” tulis mereka.

Dalam hal perkembangan jaz di Tanah Air, Aga menilai ada ketertinggalan dalam skena musik jaz di Indonesia dibandingkan di negara lain.

Sponsored

“Di sini, permainan musik jaz belum banyak berkembang, kebanyakan masih fushion jazz dan smooth jazz. Karena musik jaz sudah berkembang jauh lebih modern,” kata Aga.

Hal itulah yang menurut Aga dilakukan Riza Arshad dengan kepiaiawaiannya mengembangkan subgenre modern jaz. Ini salah satunya diwujudkan melalui grup Simak Dialog.

Simak Dialog mewarnai khasanah musik Indonesia sebagai grup musik jaz yang mengombinasikan jaz dengan bunyi-bunyian etnik Indonesia. Sejak 1993, grup musik ini sempat beberapa kali ganti formasi musikus. Simak Dialog pernah beranggotakan pemain lama dalam musik jaz Indonesia, seperti Tohpati, Ade Darmawan, Indro Hardjodikoro, dan Arie Ayunir.

Sepeninggal Riza Arshad pada 13 Januari 2017 silam, Simak Dialog kini beranggotakan Cucu Kurnia (kendang sunda), Rudy Zulkarnaen (bas), Mian Tiara (vokal), dan Sri Hanuraga (piano).

Mendiang Riza Arshad sebagai pendiri grup Simak Dialog menawarkan musik modern jaz yang menyajikan materi melodi dan harmoni dari komposisi beberapa seri overtune yang dihasilkan dari bunyi beberapa ukuran gong. Aga menegaskan, selaku pendiri Simak Dialog, Riza Arshad meletakkan susunan warna dasar musik yang menandai corak Simak Dialog hingga sekarang.

Aga menceritakan, dia tergabung dalam Simak Dialog sesudah Riza Arshad meninggal dunia. Beberapa nomor atau part dalam album 'Gong' komposisi musiknya sudah disusun oleh Riza, yaitu “Gong 1”, “Gong 2”, “Gong 3”, “Gong 4”, dan “The Tramp”. Sementara itu, ada dua lagu lain di album ini, yaitu lagu tradisional Bali “Janger” dan “Nyiur Hijau” ciptaan Ismail Marzuki.

Harmonisasi dari seri overtune bunyi gong pada 'Gong 1' hingga 'Gong 4' itu kemudian diolah untuk dimainkan dengan instrumen piano. Aga menjelaskan, Simak Dialog memiliki bentukan formasi sebagai grup 'piano trio', dengan tambahan vokal dan instrumen kendang yang berirama musik tradisional Sunda. Dalam khasanah musik, 'piano trio' merupakan sekelompok piano dan dua instrumen lain, biasanya biola dan cello; atau karya musik yang ditulis untuk kelompok semacam itu.

Berita Lainnya
×
tekid