HIV/AIDS tak menular lewat kontak sosial

Seksolog Baby Jim Aditya mengatakan, penyakit yang menyerang kekebalan tubuh HIV/AIDS tidak menular lewat kontak sosial. Namun, hingga kini, masih beredar di masyarakat rumor untuk tidak bersosialisasi dengan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), karena tidak ingin tertular.

Anggapan-anggapan yang keliru di tengah masyarakat, menurut Direktur Eksekutif Indonesia AIDS Coalition Aditya Wardhana, menimbulkan dampak buruk bagi ODHA dan juga masyarakat.

"Kalau perspektif masih seperti itu, yang rugi bukan hanya ODHA, tapi juga masyarakat," kata Aditya.

ODHA yang mendapat diskriminasi akan menutup diri dari lingkungan sekitarnya. Dia bisa saja tidak mau memeriksakan diri, dan mengakses layanan kesehatan yang berkaitan dengan penyakitnya.

"Dia secara tidak sengaja bisa menularkan HIV/AIDS ke orang lain, karena dia tidak punya informasi yang cukup dan akses ke pengobatan," kata Aditya.

Aditya menyarankan untuk bersikap seperti biasa, layaknya kita berinteraksi dengan sesama manusia. Ketika berhadapan dengan ODHA, virus tidak mudah menular ke lingkungan sekitar seperti anggapan yang beredar.

HIV/AIDS, ditegaskan Baby, tidak menular melalui kontak sosial, melainkan hanya dapat menular melalui darah, cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu.

Menurut Baby, bersalaman sama sekali tidak akan menularkan virus HIV/AIDS. HIV/AIDS bisa menular melalui berhubungan seks dengan ODHA tanpa alat kontrasepsi. Baby melanjutkan, bertukar pakaian juga tak menularkan HIV/AIDS. Menurutnya, virus tak bisa hidup di keringat.

Selain itu, batuk atau bersin juga tak menularkan penyakit HIV/AIDS. Begitu pula dengan berenang. Selain bukan tempat hidup virus, air kolam renang biasanya mengandung kaporit yang bisa mematikan kuman dan virus.(Ant).