sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Infeksi virus Corona di Eropa terjadi pada kelompok tanpa vaksin

Sejumlah negara di Eropa mencapai kasus tertinggi sejak pertama kali Covid-19 terdeteksi di negaranya.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Jumat, 03 Des 2021 06:50 WIB
Infeksi virus Corona di Eropa terjadi pada kelompok tanpa vaksin

Kasus infeksi Covid-19 kembali melonjak bersamaan dengan munculnya varian Omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Sebagian kasus baru terdeteksi pada kelompok yang belum menerima vaksinasi. Namun, belum dapat diketahui apakah kasus baru tersebut semuanya berasal dari varian Omicron.

Duta Besar RI untuk Belgia Andri Hadi menyebutkan, saat ini seluruh Eropa telah mengidentifikasi sedikitnya 60 kasus varian Omicron.

“Sementara itu, kasus baru semuanya masih berkaitan dengan varian Delta,” ungkap Andri dalam dialog Ada Apa dengan Covid-19 di Eropa, Kamis (2/12) yang disiarkan secara daring di kanal YouTube BNPB.  

Andri memaparkan data bahwa sejumlah negara di Eropa mencapai kasus tertinggi sejak pertama kali Covid-19 terdeteksi di negaranya. Jerman mencatatkan 67.000 kasus dengan 400 kematian yang merupakan angka tertinggi sejak Covid-19 merebak di negara ini.

Di Belanda terdapat lebih dari 22.000 kasus baru, dan Belgia 17.000 kasus baru. Angka ini membuat fasilitas kesehatan mulai kewalahan dan tidak memprioritaskan keadaan nondarurat.

Melonjaknya kasus, salah satunya disebabkan oleh tingkat kepatuhan masyarakat Eropa terhadap vaksinasi yang cukup rendah. Saat ini, baru Austria yang menerapkan wajib vaksin dan sistem sertifikat untuk akses aktivitas di ruang publik. Sementara negara lain tetap melakukan intervensi nonmedis seperti lockdown parsial dan total untuk sektor nonesensial.

Di samping itu, kelalaian masyarakat terhadap protokol kesehatan dan relaksasi perbatasan yang dinilai terlalu cepat juga menyebabkan melonjaknya kembali angka kasus.

Spesialis Mikrobilologi Klinis sekaligus Anggota Bidang Penanganan Kesehatan dan Panel Ahli Satgas Penanganan Covid-19 BNPB Budiman Bela menyebutkan, Indonesia tengah mewaspadai masuknya varian Omicron. Sebelumnya satu penumpang transit di Singapura juga terdeteksi membawa varian ini.

Sponsored

“Karantina untuk warga asing maupun warga Indonesia yang baru berpergian ke luar negeri diperpanjang menjadi sepuluh hari,” tukas Budi.

Teknik yang saat ini digunakan untuk deteksi dini varian Omicron disebut 'S-Gene Target Failure' (SGTF). Omicron diketahui mengalami mutasi pada protein spike (S), sehingga bila dideteksi dengan PCR, tidak terdeteksi (failure) sementara gen lainnya positif.

Kemenkes juga telah mengaktifkan 12 laboratorium tes PCR di setiap perbatasan negara untuk mengecek sampel virus dari pelaku perjalanan yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan metode SGTF. Metode yang sama juga diterapkan di 1.800 laboratorium Kemenkes.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, telah mengarahkan agar pengurutan genom atau whole genome sequencing (WGS) difokuskan pada SGTF. Supaya Indonesia dapat lebih cepat mendeteksi Omicron.

 

Berita Lainnya
×
tekid