sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Intip tren penjualan cokelat di Tokopedia

Fudgybro dan Chocodot Indonesia merupakan contoh UMKM lokal yang menjual produk olahan cokelat dan turut mengalami peningkatan penjualan.

Indah Nawang Wulan
Indah Nawang Wulan Rabu, 07 Jul 2021 21:54 WIB
 Intip tren penjualan cokelat di Tokopedia

Cokelat merupakan salah satu camilan yang banyak disukai. Tidak heran jika jumlah transaksi produk cokelat di Tokopedia meningkat hampir tiga kali lipat selama 2020 dibanding tahun sebelumnya.

“Penjualan cokelat di Manado, Gianyar, dan Magetan mengalami peningkatan paling signifikan selama 2020 dibanding tahun sebelumnya,” tambah External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/7)

Fudgybro dan Chocodot Indonesia merupakan contoh UMKM lokal yang menjual produk olahan cokelat dan turut mengalami peningkatan penjualan di Tokopedia. 

Chocodot Indonesia, lahirkan inovasi cokelat isi dodol dan rempah Indonesia

Kiki Gumelar, yang berasal dari Garut, awalnya merantau ke Yogyakarta untuk bekerja di distributor bahan baku cokelat. Ibunya suatu hari mengirimkan dodol, oleh-oleh khas kampung halaman Kiki. Ide membuat cokelat isi dodol pun tercetus sejak itu. 

“Saya lalu memutuskan kembali ke Garut dan memulai usaha Chocodot pada 2009. Agar unik dan dapat diterima berbagai kalangan, kami membuat tulisan-tulisan unik di kemasan seperti Cokelat Enteng Jodoh, Cokelat Anti Galau, Cokelat Makin Cinta dan sebagainya,” ujar Kiki.  

“Tidak hanya isi dodol, kami berinovasi menambahkan varian isi pada cokelat, seperti krim buah, biji kopi, kurma, rempah, teh dan jamu. Inovasi ini dicapai lewat kolaborasi dengan sejumlah petani cokelat dan pengolah kakao lokal,” jelas Kiki.

Demi mempertahankan bisnis di tengah pandemi, Chocodot memanfaatkan platform digital seperti Tokopedia. “Lewat Tokopedia, produk kami kini dapat dinikmati oleh pelanggan lebih luas bahkan hingga Bulukumba,” ujar Kiki.

Sponsored

Fudgybro, bukti belajar autodidak bisa hasilkan omzet puluhan juta 

Rayendra Abiyasa Pramuraharjo selalu berkeinginan memiliki bisnis kuliner sejak kuliah. Dengan modal belajar autodidak dari internet, ia akhirnya membuat sendiri brownies dengan merek Fudgybro dan mulai memasarkannya pada November 2018 lewat Tokopedia. 

“Pada Maret 2020 awal pandemi, transaksi Fudgybro mengalami kenaikan hingga empat kali lipat dibandingkan masa sebelum pandemi. Bahkan selama Ramadan 2021, Fudgybro bisa menerima pesanan hingga ratusan loyang setiap harinya, meningkat tiga kali lipat dari bulan sebelumnya,” jelas Rayendra.

Pandemi pun mendorong Rayendra menghadirkan berbagai varian baru, antara lain Softbro Jar Size yang merupakan campuran potongan brownies dan es krim vanila, cookies hingga minuman cokelat.

“Lewat Tokopedia, omzet per bulan kami mencapai puluhan juta. Bahkan melalui teknologi, produk-produk Fudgybro bisa menjangkau Medan, Bali hingga Makassar,” tutup Rayendra.

Berita Lainnya
×
tekid