Iran secara resmi melarang penggunaan sepatu roda, papan luncur, dan skuter di tempat umum. Langkah ini menurut pihak berwenang diperlukan untuk memastikan keselamatan jalan dan mencegah kecelakaan.
Seorang polisi lalu lintas menyatakan dalam sebuah program televisi pada tanggal 5 Mei bahwa mengendarai kendaraan ini di area yang tidak ditentukan melanggar undang-undang lalu lintas, dan pelanggar bertanggung jawab penuh jika terjadi kecelakaan.
Menurut peraturan resmi, individu dilarang mengendarai sepatu roda, papan luncur, dan skuter di tempat umum, kecuali di lokasi yang secara khusus ditandai sebagai zona yang diizinkan.
Bagi anak-anak, tanggung jawab atas kecelakaan apa pun berada di pundak orang tua mereka, yang memperkuat kekhawatiran yang lebih luas atas keselamatan dan kewajiban.
Secara internasional, undang-undang yang mengatur sepatu roda, papan luncur, dan skuter sangat bervariasi. Sementara beberapa negara mengizinkan penggunaannya di jalan umum dalam kondisi tertentu, yang lain secara ketat membatasi penggunaannya di taman sepatu roda atau zona rekreasi yang ditentukan.
Banyak kota memberlakukan pembatasan penggunaan di area pejalan kaki dengan lalu lintas tinggi untuk meminimalkan risiko. Pada saat yang sama, beberapa bahkan menggolongkan perangkat mobilitas pribadi ini sebagai kendaraan, yang mengharuskan pengendara untuk mematuhi undang-undang lalu lintas setempat.
Keputusan untuk memberlakukan larangan menyeluruh di Iran muncul sebagai respons atas masalah keselamatan, khususnya di kota-kota dengan lalu lintas padat dan infrastruktur yang tidak memadai yang membuat bermain seluncur, skateboard, dan skuter menjadi kegiatan yang berbahaya.
Namun, pembatasan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan penggemar, yang berpendapat bahwa hal itu dapat menghambat aktivitas rekreasi.
Dengan terbatasnya area khusus untuk bersepeda yang aman, khususnya di luar Teheran, larangan tersebut dapat menyebabkan budaya bermain seluncur, skateboard, dan skuter hampir punah di banyak wilayah di negara tersebut.(intellinews)