Gangguan prostat adalah masalah kesehatan yang memengaruhi kelenjar prostat pada pria. Kelenjar prostat, yang terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi uretra, memproduksi cairan yang membantu sperma. Gangguan prostat bisa beragam, mulai dari pembesaran jinak, peradangan, hingga kanker prostat.
Beberapa buah dikaitkan dengan potensi manfaat dalam mencegah atau mengelola penyakit prostat, karena kandungan antioksidan dan nutrisinya yang kaya. Berikut lima buah yang bisa mencegah gangguan prostat.
Jeruk
Menurut Medical News Today, jeruk, termasuk lemon, jeruk nipis, dan jeruk bali mengandung vitamin C yang tinggi. Hal ini bisa membantu melindungi kita dari kelenjar prostat.
Buah beri
Medical News Today juga menyebut, buah beri, seperti stroberi, blueberry, rasberi, dan blackberry merupakan sumber antioksidan yang sangat baik. Senyawa ini membantu menghilangkan radikan bebas dari tubuh. Radikal bebas merupakan efek samping dari reaksi yang terjadi di dalam tubuh, dapat menyebabkan kerusakan dan penyakit seiring waktu.
Delima
Menurut Healthline, jus buah delima adalah sumber antioksidan yang kaya. Antioksidan dapat membantu mencegah penyakit kronis yang berhubungan dengan stres oksidatif.
National Cancer Institute menyebut, jus buah delima dan beberapa komponen bioaktifnya, dapat membantu menghambat proliferasi sel kanker prostat. Penelitian pada hewan menemukan, jus dan ekstrak buah delima menghambat produksi beberapa sel kanker prostat.
Apel
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi apel dapat dikaitkan dengan risiko kanker prostat yang lebih rendah. Kandungan vitamin C dan antioksidan pada apel juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit.
Menurut penelitian Universitas Texas yang diterbitkan jurnal NPJ Precision Oncology pada 2017, senyawa alami yang ditemukan di kulit apel, yakni asam ursolat—zat kimia mirip lilin—bisa menggagalkan pertumbuhan kanker prostat.
Mangga
DS Research Center menyebut, buah-buahan kaya vitamin C dan antioksidan seperti mangga meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan dapat membantu mencegah penyakit kronis seperti kanker.
Mangga mengandung senyawa antikanker yang disebut mangiferin. Mangiferin membantu mengurangi peradangan dan bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh. Ekstrak mangga juga membantu menghambat penyebaran sel kanker, bahkan mengurangi ukuran tumor.
Ada pula bukti kalau mengonsumsi mangga dan kulitnya memiliki efek perlindungan terhadap kanker. Mangga juga mengandung pektin dalam jumlah tinggi, serat makanan yang larut yang secara efektif berkontribusi terhadap penurunan kolesterol.
Pektin pun dapat membantu mencegah perkembangan kanker prostat. European Prospective Investigation of Cancer pun menemukan, kaitan kuat antara mengonsumsi mangga dan penurunan risiko kanker saluran pencernaan. Bahkan, polifenol dalam mangga punya potensi kemoterapi terhadap kanker payudara.