sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Manfaat dan efek samping suntik DNA ikan salmon

Berbagai manfaat dari (suntik) DNA salmon untuk kulit, antara lain mencerahkan kulit, melembapkan, peremajaan kulit, dan antiaging.

Fery Darmawan
Fery Darmawan Kamis, 08 Feb 2024 06:29 WIB
Manfaat dan efek samping suntik DNA ikan salmon

Bagi perempuan, perawatan wajah merupakan sesuatu yang penting. Apalagi di usia yang sudah tak bisa dibilang muda lagi. Ada banyak metode untuk membuat wajah lebih terlihat awet muda. Salah satunya lewat suntik DNA atau asam deoksiribonukleat sperma ikan salmon. Metode kecantikan ini tergolong mewah. Lazim dilakukan oleh orang-orang berkantong tebal.

Pada 2021, melalui akun Instagram-nya, penyanyi Krisdayanti pernah mengakui ia melakukan suntik DNA ikan salmon. Tujuannya untuk membantu regenarasi kulit dan mempercepat proses pembentukan kolagen. Terutama menyembuhkan bekas jerawat, bopeng, atau bercak merah. Untuk melakukan perawatan tersebut, anggota DPR berusia hampir 50 tahun itu menghabiskan uang hingga miliaran rupiah sejak ia melakukannya pada 2019.

Mulanya, dikutip dari Hufftington Post, sebelum dikenal di seluruh dunia, penggunaan DNA ikan salmon mendapat popularitas di Korea Selatan. Di sana, perawatan wajah dengan DNA salmon dikenal dengan istilah rejuran, dan sudah ada sejak 2015.

Seorang guru di sebuah tempat bimbingan belajar, Ulfa Ayu, 23 tahun, mengatakan pernah melakukan suntik DNA ikan salmon di sebuah klinik di Tangerang Selatan, Banten. Ia mengeluarkan uang Rp2,4 juta untuk dua kali tindakan.

“Untuk menghilangkan kusam di wajah, supaya wajah dapat lebih cerah atau glowing,” ujar Ulfa kepada Alinea.id, Selasa (6/2).

Ada pantangan sebelum dan sesudah tindakan. Menurutnya, sebelum dilakukan suntik DNA ikan salmon, tak boleh memakai skincare yang berbahan aktif tinggi. Lalu, pasca-suntik, wajib mencuci muka, tak boleh memakai skincare, hanya boleh memakai krim iritasi selama tiga hari, wajib menggunakan sunscreen, dan tak boleh menggunakan makeup. Ia mengakui, ada efek samping dari tindakan suntik DNA salmon.

“Muka (menjadi berwarna) merah, berasa (sakit) cekat-cekit ketika efek bius hilang, jika terkena air terasa perih, dan tidak nyaman karena wajah menjadi iritasi,” ujar Ulfa.

Ulfa merasakan efek samping itu sekitar seminggu. Namun, hasilnya terlihat setelah seminggu lebih karena efek kemerahan di wajah bertahap hilang sedikit demi sedikit.

Sponsored

“Hasilnya muka agak cerahan dan glowing, walaupun tidak menggunakan skincare,” kata dia.

Dokter kecantikan di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang dan Natasha Skin Care Kupang, Adilhara Alcitamesa Akal menjelaskan, suntik DNA ikan salmon adalah tindakan medis yang dikerjakan untuk menyuntikan cairan berisi DNA salmon. Ekstrak DNA ikan salmon diambil dari sperma ikan salmon yang mengandung berbagai bahan aktif, seperti asam hialuronat murni dan polinukleotida.

Adilhara mengatakan, tindakan yang aman dilakukan oleh dokter kompeten, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Lalu, jarum suntik dalam keadaan steril dan dikerjakan kepada orang yang membutuhkan, berdasarkan indikasi.

“Berbagai manfaat dari (suntik) DNA salmon untuk kulit, antara lain mencerahkan kulit, melembapkan, peremajaan kulit, dan antiaging,” tutur Adilhara, Selasa (6/2).

Dalam penelitian yang diterbitkan International Journal of Cosmetic Science (Maret, 2010), para peneliti menemukan, kulit yang terpapar DNA yang diekstraksi dari sperma salmon memiliki kandungan air yang lebih tinggi, meningkatkan elastisitas kulit, dan kadar kolagen yang lebih kuat.

Direktur medis Radium Medical Aesthetics Siew Tuck Wah, dalam Beauticate mengatakan, suntikan itu membangunkan sel-sel yang lelah dan menua. “Sehingga menjadi lebih muda dan mulai bekerja kembali,” ujar Wah dalam Beauticate.

Pada dasarnya, tulis Beauticate, sperma salmon melepaskan sel-sel kulit yang lebih tua dan rusak untuk menghasilkan sel-sel kulit muda yang lebih segar. Kapasitas regeneratifnya disebut-sebut dapat memudarkan hiperpigmentasi, memudarkan bekas luka, dan secara keseluruhan menghasilkan kulit yang lebih cerah secara alami.

“Pembuluh darah adalah jalan bagi oksigen dan nutrisi untuk pertumbuhan dan perbaikan sel,” kata pendiri La Clinic, Rachel Ho.

Hal ini menyebabkan pelindung kulit lebih tebal, sehingga lebih tahan terhadap iritasi. Dikombinasikan dengan kemampuannya untuk memblokir sitokin—bahan kimia inflamasi dalam tubuh, suntikan ini dianggap sebagai bentuk pertahanan terhadap sensitivitas.

Beauticate menyebut, hasil penelitian laboratorium menunjukkan, sperma salmon efektif memblokir 90% sinar ultraviolet B (UVB) dan 20% sinar ultraviolet A (UVA). “Para ilmuwan juga menemukan, semakin kuat sinar UVA/UVB, DNA sperma salmon semakin protektif dan kuat,” tulis Beauticate.

Lebih lanjut, Adilhara mengemukakan, tak ada yang harus dihindari seseorang yang ingin melakukan suntik DNA ikan salmon. Namun, yang lebih diperhatikan, sesudah melakukan tindakan, agar kulit tak iritasi, diharuskan menggunakan krim dan sunblock.

“Jika wajah sedang banyak luka atau iritasi, penyuntikan DNA ikan salmon tidak bisa dikerjakan,” kata dia.

Adilhara menyebut, efek samping mungkin terjadi jika pengerjaannya tak sesuai SOP. “Misalnya, alat-alat dan tempat kurang steril atau setelah perawatan, orang tidak melakukan post treatment dengan baik atau dikerjakan oleh sembarangan orang yang tidak kompeten,” katanya.

Di sisi lain, menurut Beauticate, di samping wajah mengalami kemerahan dan meradang, akan ada benjolan sementara usai tindakan penyuntikan. Pembengkakan ini biasanya berlangsung dua hingga empat hari. Walau begitu, sebut Beauticate, tak semua dokter percaya keefektifan suntik DNA salmon.

“Saya ragu untuk merekomendasikannya karena belum banyak penelitian yang menunjukkan ini adalah bahan antipenuaan yang efektif,” ujar seorang dokter kecantikan dari Washington Square Dermatology di New York kepada Hufftington Post.

Berita Lainnya
×
tekid