close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. AI generator
icon caption
Ilustrasi. AI generator
Sosial dan Gaya Hidup
Kamis, 24 Juli 2025 10:49

Menggigit rekan kerja: Fenomena apa lagi Ini?

Tindakan menggigit di tempat kerja, seaneh apa pun, ternyata punya sisi psikologis yang lebih dalam.
swipe

Di dunia kerja, kita sering mendengar kisah soal atasan yang toksik, rekan kerja yang suka menjilat, atau kolega yang hobi mencuri ide. Tapi… rekan kerja yang menggigit? Ya, Anda tidak salah baca.

Di luar negeri—tepatnya di kota sibuk New York—sebuah firma hukum papan atas baru-baru ini menghebohkan jagat profesional setelah seorang summer associate (sejenis rekan kerja magang di level elit) dilaporkan menggigit beberapa koleganya. Meski disebutkan “gigitannya bukan agresif,” tetap saja, ini bukan sesuatu yang biasa Anda temui di pantry kantor.

Berita ini pertama kali muncul di situs hukum Above the Law, dan hingga kini belum ada klarifikasi resmi dari firma hukum tempat insiden terjadi, Sidley Austin. Namun, satu hal yang jelas: ini bukan kejadian satu-satunya.

Gigitan di red carpet? Dunia hiburan juga terjadi 
Beberapa pekan sebelum kasus di kantor hukum itu mencuat, aktris serial Cobra Kai, Alicia Hannah-Kim, menyebut lawan mainnya, Martin Kove, menggigit lengannya saat berada di area VIP. Maksudnya bercanda? Mungkin. Tapi Kove sendiri mengakui kelakuannya “keterlaluan” dan meminta maaf.

“Saya sedang bercanda waktu itu, tapi tetap saja... tidak pantas,” ujar Kove dalam pernyataan resminya.

Sisi psikologis 
Tindakan menggigit di tempat kerja, seaneh apa pun, ternyata punya sisi psikologis yang lebih dalam. Alison Green, pakar etika kerja yang dikenal lewat situs Ask A Manager, mengaku pernah menerima surat dari seorang pekerja yang merasa tertekan oleh atasan toksik—dan menyatakan bahwa satu-satunya pelampiasannya adalah... menggigit.

Ya, menggigit manajernya sendiri karena sudah tak tahan dengan makian dan perlakuan semena-mena.

“Saya memang merasa bersalah... tapi tidak terlalu,” tulis si pengirim surat. Dan meski terkesan ekstrem, menurut Green, itu menunjukkan betapa kondisi kerja yang buruk bisa merusak norma-norma profesional secara total.

Menggigit Itu penyerangan, bukan strategi komunikasi
Sebagai catatan penting: menggigit rekan kerja bukan hanya aneh, tapi bisa dikategorikan sebagai bentuk kekerasan. Green menegaskan, “Satu-satunya orang yang boleh Anda gigit adalah mereka yang secara eksplisit menyetujuinya. Dan percayalah, itu tidak pernah masuk dalam protokol kerja profesional.”

Jika Anda berpikir ini hanya lelucon atau keisengan, ingatlah bahwa banyak orang merasa sangat tidak nyaman bahkan hanya dengan sentuhan ringan di tempat kerja.

Jadi, bolehkah menyentuh rekan kerja?
Dalam dunia profesional modern, jabat tangan masih menjadi bentuk sentuhan paling aman. Selain itu, tos atau tepukan kecil di udara (ya, seperti selebrasi tanpa kontak fisik) bisa jadi alternatif ramah yang tidak mengusik zona aman orang lain.

Menurut Denise Dudley, psikolog perilaku, hierarki kuasa di tempat kerja membuat sentuhan jadi hal sensitif. Seorang atasan mungkin merasa nyaman menepuk punggung bawahannya, tapi sang bawahan mungkin tak berani membalasnya, dan merasa itu sebagai tekanan.

Intinya? Kalau bukan jabat tangan, lebih baik tahan dulu niat menyentuh. Apalagi menggigit.

Pelajaran karier: Kenali batas, jangan gigit
Fenomena rekan kerja yang menggigit ini mungkin terdengar seperti lelucon kantor versi gelap. Tapi di baliknya, ada pelajaran penting soal etika, komunikasi, dan tekanan psikologis di lingkungan kerja.

Bila Anda merasa lingkungan kerja Anda mulai membuat Anda berpikir untuk... menggigit, mungkin sudah waktunya mengevaluasi apakah Anda berada di tempat yang sehat secara mental dan profesional.

Karier bukan hanya soal naik jabatan, tapi juga tentang menjaga kewarasan — dan tentu saja, tidak menggigit siapa pun di sepanjang jalan menuju sukses. (huffpost)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan