close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Lebah. Foto: Pixabay
icon caption
Lebah. Foto: Pixabay
Sosial dan Gaya Hidup
Sabtu, 14 Juni 2025 17:06

Pengobatan kanker payudara dengan puluhan lebah berujung tragis

Tim bedah melakukan mastektomi bilateral dan cangkok kulit untuk menutupi area dada yang rusak.
swipe

Metode pengobatan dengan embel-embel 'alternatif atau tradisional' harus dilakukan dengan super hati-hati. Salah-salah, bukan kesembuhan yang didapat, uang habis, kesehatan justru semakin memburuk. 

Setidaknya itu juga yang dialami seorang wanita berusia 42 tahun di Vietnam. Ia harus menjalani mastektomi ganda setelah mengalami nekrosis parah akibat penggunaan sengatan lebah untuk mengobati kanker payudara berdasarkan pengobatan tradisional.

Dua tahun lalu, wanita yang tidak disebutkan namanya itu memiliki benjolan di payudaranya dan didiagnosis menderita kanker payudara bilateral di Rumah Sakit Onkologi Kota Ho Chi Minh.

Namun, ia menunjukkan tanda-tanda tekanan psikologis dan menolak dirawat di rumah sakit meskipun keluarganya telah berulang kali mencoba.

Akhirnya, mereka beralih ke pengobatan alternatif.

Berdasarkan informasi daring yang mengklaim bahwa "racun lebah dapat membunuh sel kanker dalam waktu 24 jam," keluarganya membeli lusinan lebah dan menyuruh mereka menyengat payudaranya secara langsung.

Kondisinya tidak membaik, dan, sebaliknya, payudara kanannya semakin membengkak dan berisi nanah.

Karena menahan sakit, pasien menggunakan pisau cukur untuk membelah payudara guna "mengeluarkan nanah."

Luka semakin dalam dan terus berdarah.

Baru setelah itu wanita itu setuju untuk berobat ke Rumah Sakit Umum Xuyen A.

Pham Anh Tu, seorang ahli onkologi di rumah sakit tersebut, mengatakan pada hari Rabu (11/6) bahwa pasien tersebut dirawat dengan kanker stadium lanjut, payudara kanan yang mengalami ulserasi, dan kelenjar getah bening metastasis di ketiak dan lehernya.

Tim bedah melakukan mastektomi bilateral dan cangkok kulit untuk menutupi area dada yang rusak karena tumor telah menyusup dalam dan menyerang sebagian besar dinding dadanya.

Setelah operasi, kesehatan pasien berangsur-angsur pulih. Dokter melanjutkan kemoterapi dengan harapan dapat memperpanjang hidupnya.(VE)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan