Lele merupakan salah satu ikan yang menjadi santapan yang diminati masyarakat. Kita bisa menemukannya dengan mudah di warung-warung pinggir jalan. Dipercaya, ikan ini memiliki kandungan gizi yang baik. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, ternyata bisa membawa dampak bagi kesehatan. Berikut ini bahaya kesehatan yang bisa ditimbulkan jika terlalu banyak mengonsumsi ikan lele.
Dampak kandungan asam lemak omega 6
Asam lemak omega 6 bersifat pro-inflamasi. Artinya, tulis FD Naturales, omega 6 dapat menyebabkan penyakit inflamasi atau peradangan—respons alami tubuh terhadap cedera, infeksi, atau iritasi. Meski juga mengandung omega 3 yang sangat dibutuhkan tubuh, masalahnya kandungan ikan lele lebih dominan omega 6. Ketika kolesterol tinggi, aliran darah terhambat dan pembekuan darah bisa terjadi. Pembekuan darah dapat menyebabkan henti jantung, serangan jantung, dan trombosis.
Umumnya, ikan mengandung minyak. Namun, ikan lele mengandung lemak jahat. Lemak ini tidak hanya menyebabkan kegemukan, tetapi juga dapat mengendap dalam aliran darah. Ketika darah tak sampai ke organ tubuh tertentu, kelumpuhan organ tersebut tidak dapat dihindari. Jika Anda punya masalah jantung, penyakit radang, atau diabetes, jauhi ikan lele.
Alergi
Menurut Star Health, ikan lele juga bisa menyebabkan alergi bagi beberapa orang. Dengan gejala mulai dari yang ringan hingga anafilaksis berat.
Dilansir dari situs American College of Allergy, Asthma & Immunology, gejala alergi ikan, antara lain gatal-gatal atau ruam kulit, mual, gangguan pencernaan, muntah, diare, hidung tersumbat atau berair, sakit kepala, asma, hingga anafilaksis.
Risiko kesehatan dari kontaminasi
FD Naturales menyebut, sebagian besar ikan lele budidaya mengandung steroid, pakan hormonal, dan bahan kimia penggemukan atau karsinogen. Ada pula kekhawatiran ikan lele terkontaminasi logam berat merkuri.
Dilansir dari Healthline, merkuri berpotensi menjadi faktor risiko bagi beberapa gangguan neurologis, terutama pada anak-anak. Kondisi ini mencakup autisme dan penyakit Alzheimer. Namun, ikan yang berukuran lebih besar dan hidup lebih lama dibandingkan lele, cenderung memiliki kadar merkuri yang lebih tinggi. Rata-rata, ikan todak dapat mengandung merkuri hingga 40 kali lebih banyak dari lele. Faktanya, Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat mencantumkan lele sebagai salah satu jenis ikan dengan kandungan merkuri terendah.