close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pelatih asal Uzbekistan memimpin timnas Uzbekistan di kualifikasi Piala Asia U-23 pada 2022./Foto Instagram @timurkapadze18
icon caption
Pelatih asal Uzbekistan memimpin timnas Uzbekistan di kualifikasi Piala Asia U-23 pada 2022./Foto Instagram @timurkapadze18
Sosial dan Gaya Hidup - Olahraga
Jumat, 17 Oktober 2025 17:00

Spekulasi sosok pelatih pengganti Patrick Kluivert, siapa saja?

Setelah pemecatan Patrick Kluivert, berseliweran nama-nama pelatih yang dianggap pantas melatih timnas sepak bola Indonesia.
swipe

Setelah tersingkir dari persaingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, pelatih tim nasional Indonesia Patrick Kluivert menerima banyak kritik. Tagar #PatrickOut menggema di media sosial.

Kluivert beserta jajarannya pun tak kembali lagi ke Indonesia, usai tim Garuda ditekuk Arab Saudi 3-2 pada Jumat (9/10) dan Irak 1-0 pada Minggu (12/10)—semua pertandingan berlangsung di King Abdullah Sport City Stadium, Jeddah, Arab Saudi.

Pada Kamis (16/10), PSSI akhirnya secara resmi mengumumkan mengakhiri kerja sama dengan legenda Barcelona itu. Pengumuman tersebut disampaikan di situs web resmi PSSI dan akun media sosial federasi.

PSSI juga mengumumkan penghentian kerja sama dengan pelatih kepala timnas U-23 Gerald Vanenburg dan pelatih U-20 Frank van Kempen. Dengan penghentian kerja sama ini, Kluivert belum setahun melatih tim Merah Putih.

Apakah Shin Tae-yong bakal come back?

Kluivert diumumkan menjadi pelatih timnas sepak bola Indonesia pada 8 Januari 2025, setelah dua hari PSSI memecat pelatih Korea Selatan Shin Tae-yong. Padahal, Shin berhasil mengangkat Indonesia dari keterpurukan dan menjadi satu dari 18 tim yang lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

“Bagi banyak orang, faktor utama di balik penunjukan Kluivert—seorang legenda Belanda di masa kariernya sebagai pemain—adalah semakin banyaknya pemain diaspora di kubu Indonesia, dengan sebagian besar merupakan pemain kelahiran Belanda,” tulis ESPN.

Setelah Kluivert dipecat, banyak warganet menyerukan agar Shin Tae-yong kembali melatih timnas Garuda. Apalagi posisi Shin tengah nganggur usai dipecat klub Korea Selatan Ulsan Hyundai FC.

Media Korea Selatan Chozun Biz, membandingkan rasio rekor antara Kluivert dan Shin selaam kualifikasi Piala Dunia. Kluivert hanya memiliki rasio kemenangan 33,3% dalam enam pertandingan. Yang mengkhawatirkan, timnas kebobolan total 15 gol dan hanya mencetak lima gol.

Sedangkan Shin punya rasio kemenangan 42,9%. Timnas selama dipegang Shin saat kualifikasi Piala Dunia kebobolan 17 gol dan mencetak 26 gol.

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Korea Selatan, KBS, dikutip dari Football Asian, Shin mengomentari anggapan strateginya di Ulsan Hyundai sudah ketinggalan zaman dengan membandingkan pencapaiannya di Indonesia.

“Orang-orang sering meremehkan pencapaian saya di sana. Tapi, kami berhasil mengalahkan Arab Saudi dan menahan imbang Australia, tim (Indonesia) yang saat itu berada di peringkat 127 dunia. Itu bukan kebetulan,” kata Shin.

Namun, tampaknya, Shin tidak tertarik kembali melatih Indonesia. “Kabar itu (kembali melatih timnas Indonesia) sama sekali tidak benar,” ujar Shin.

Jesus Casas hingga Timur Kapadze

Nama yang sering kali dilontarkan warganet adalah Jesus Casas Garcia. Pelatih asal Spanyol ini pernah membesut Irak dari 2022-2025. Pelatih berusia 51 tahun itu pernah menjadi asisten pelatih klub Inggris Watford pada 2018 dan asisten pelatih timnas Spanyol pada 2018-2022. Casas juga memimpin tim Singa Mesopotamia mengangkat Piala Teluk 2023 di kandang sendiri.

Namun, Casas punya catatan buruk. Pada April 2025, Irak memecat Casas setelah dia meninggalkan negara itu tanpa izin.

“Asosiasi mengumumkan pemutusan kontrak pelatih Spanyol Jesus Casas Garcia dan staf teknisnya karena pelanggaran serius terhadap kewajiban kontrak, termasuk meninggalkan negara tanpa izin resmi dan tidak mematuhi undangan serta peringatan yang diberikan oleh asosiasi,” tulis pernyataan Iraq Football Association (IFA) di media sosial, dikutip dari Reuters.

Pemecatan itu terjadi setelah di kualifikasi Piala Dunia zona Asia, Irak hanya bermain imbang 2-2 melawan Kuwait dan kalah 2-1 dari Palestina.

Kepada Radio Marca, Casas berbicara soal pemecatannya. Menurutnya, pemecatannya tak masuk akal karena Irak belum tersingkir dari kualifikasi. “Tapi di Irak, budaya instan seperti itu sudah biasa. Kalah satu kali saja, semuanya dianggap gagal,” ujar Casas.

Kekalahan dari Palestina menjadi titik awal masalah. Namun, alih-alih menyelesaikannya secara profesional, federasi Irak justru mengajukan tawaran kontrak baru yang sangat tak masuk akal—kurang 8% dari nilai yang disepakati sebelumnya.

“Ketika kami menolak, masalah pun dimulai. Mereka membocorkan isi kontrak saya ke media sosial dan ke seluruh media nasional. Mereka bahkan mengancam saya dengan tuduhan pajak, dan kini menggugat saya atas dugaan pelanggaran kontrak. Semuanya sangat kotor,” kata Casas.

Nama lain yang sering disebut-sebut di media sosial adalah Timur Kapadze. Pelatih asal Uzbekistan ini berhasil mengantarkan tim Serigala Putih ke Piala Dunia 2026 untuk pertama kalinya. Namun, sejak 5 Oktober 2025 posisinya turun menjadi asisten pelatih Uzbekistan.

Posisi pelatih kepala Uzbekistan diganti Fabio Cannavaro. Padahal, rekor Cannavaro sebagai pelatih juga tak bagus. Menurut New York Times, mantan bek timnas Italia itu belum melatih klub mana pun sejak dipecat klub Kroasia Dinamo Zagreb pada April lalu. Dia juga hanya memimpin klub itu selama 14 pertandingan dalam kurun waktu tiga bulan.

Media Uzbekistan, Zamin, melaporkan, Kapadze masuk radar calon pelatih timnas Indonesia. Para analis, sebut Zamin, mencatat pencalonan Kapadze sebagai pelatih timnas Indonesia masuk akal karena dia memiliki pengalaman kuat bekerja dengan pemain muda, dan selama menjabat pelatih Uzbekistan, tim asuhannya dikenal dengan disiplin dan permainan intensitas tinggi.

“Jika kesepakatan ini terwujud, Kapadze akan menjadi salah satu pelatih kepala Uzbekistan pertama yang melatih tim nasional di Asia Tenggara. Hal ini tidak hanya menandai langkah baru dalam kariernya, tetapi juga tonggak sejarah baru bagi kiprah kepelatihan Uzbekistan di kancah internasional,” tulis Zamin.

Apalagi, Kapadze belum menerima kontrak resmi yang ditandatangani dari federasi sepak bola Uzbekistan. Artinya, jika ada tim yang berminat, dia bisa meninggalkan Uzbekistan kapan saja. Timnas China juga dikabarkan berminat memakai jasa Kapadze.

Selain nama-nama tadi, media Vietnam The Thao 247 menyebut nama-nama pelatih Liga Super Indonesia, seperti Bojan Hodak yang melatih Persib Bandung, mantan pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares, pelatih Persija Jakarta Mauricio Souza, dan pelatih PSIM Yogyakarta Jean-Paul van Gastel.

“Menurut sumber internal, PSSI ingin mencari pelatih yang memahami sepak bola Indonesia, mampu memadukan pemain naturalisasi dengan pemain lokal, dan mempertahankan perkembangan berkelanjutan yang ditinggalkan Shin Tae-yong,” tulis The Taho 247.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan