sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Strategi atur keuangan pribadi di era new normal

Mengidentifikasi kondisi keuangan pribadi menjadi langkah pertama yang harus dilakukan dalam mengatur keuangan di era new normal.

Firda Cynthia
Firda Cynthia Senin, 22 Jun 2020 20:05 WIB
Strategi atur keuangan pribadi di era new normal

Karantina wilayah di berbagai kota besar mulai dilonggarkan sejak tiga minggu terakhir. Kurva penambahan kasus positif coronavirus belum terlihat melandai dan masih menunjukkan penambahan kasus baru, namun pemerintah terus menyosialisasikan tatanan kehidupan baru atau new normal demi mendorong perekonomian Indonesia.

Jumlah pasien yang terjangkit coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia mengalami kenaikan 954 kasus. Jumlah tersebut diperoleh berdasarkan hasil pendataan sejak 21 Juni 2020 hingga 22 Juni 2020 pukul 12.00 WIB

Lalu, bagaimana strategi yang bisa diterapkan untuk mengatur keuangan di era new normal?

Grant Thornton Indonesia menyebut penyesuaian anggaran atau manajemen keuangan pribadi menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya. Berikut langkah-langkahnya:

Review kondisi keuangan pribadi

Identifikasi semua pengeluaran, mulai dari laporan kartu kredit hingga berbagai tagihan rutin seperti listrik dan air. Anda bisa mencoba melakukan review dari tiga bulan lalu dan mengawasi pengeluaran tahunan yang akan jatuh tempo, seperti pajak rumah, pajak kendaraan bermotor, hingga uang sekolah anak yang dibayarkan beberapa bulan di muka. Lalu, bandingkan dengan pemasukan tetap yang diterima setiap bulan untuk mendapat jawaban atas pertanyaan, apakah kondisi keuangan pribadi berisiko atau tidak?

Idenfikasi kebutuhan vs keinginan

Langkah signifikan berikutnya adalah mulai mengidentifikasi kebutuhan reguler dan menuliskan daftar keinginan yang menyedot penghasilan maupun tabungan serta mengendalikan hasrat berbelanja atas keinginan tersebut. Untuk lebih mudahnya, kebutuhan adalah sesuatu yang akan memengaruhi kemampuan seseorang untuk hidup, semua yang tidak termasuk dalam kategori tersebut dapat dianggap sebagai keinginan.

Sponsored

Hindari berutang

Hindari gaya hidup konsumtif dan terutama hindari membeli barang secara kredit. Memasuki fase new normal, kita akan memasuki fase kehidupan yang benar-benar baru dan perlu adaptasi tinggi, sehingga kestabilan keuangan pribadi menjadi sangat penting. Hindari menambah beban keuangan dalam waktu dekat dengan berutang maupun mengambil cicilan, terutama untuk barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Miliki dana darurat atau emergency fund

Untuk mengelola keuangan yang baik, amankan persediaan dana dan ambil langkah yang tepat dengan menyusun ulang pendapatan. Fokus pada tujuan untuk menambah dana darurat atau emergency fund bisa jadi salah satu strategi. Hal ini dapat dimulai dengan memisahkan pemasukan ke dalam rekening yang terpisah sehingga kebutuhan harian dan kebutuhan mendesak tidak tercampur.

Bijak berinvestasi

Jika memiliki dana mengendap, investasi pada instrumen yang tergolong mudah dicairkan seperti deposito, emas, reksadana, dan mata uang asing juga bisa dijadikan pilihan untuk memaksimalkan pemasukan. Anda harus selalu melakukan diversikasi dan jangan berinvestasi di satu tempat saat ini. Selain itu, sebaiknya jangan mudah tergoda dan lakukan perencanaan investasi dengan tepat. Perlu dingat, tidak ada yang mengetahui secara persis berapa lama kondisi new normal ini akan bertahan.

Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengutarakan kondisi prihatin yang berdampak bagi sebagian besar industri saat ini mendorong untuk lebih tenang dan bijak dalam menghadapinya. Kondisi finansial yang dimiliki setiap keluarga berbeda-beda hingga akhir pandemi nanti.

"Untuk itu, perlu adanya kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan dan tetap produktif sebisa mungkin. Maka, cerdas menangani keuangan pribadi adalah usaha terbaik yang dapat dilakukan saat ini," ujar Johanna dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id, Jakarta, Senin (22/6).

Berita Lainnya
×
tekid