close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi psikolog dan kliennya./Foto Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi psikolog dan kliennya./Foto Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup - Mental Health
Senin, 23 Juni 2025 15:00

Terapi psikologis ini bermanfaat untuk mengatasi depresi

Apa saja yang bisa membantu Anda mengatasi depresi?
swipe

Terapi psikologis atau psikoterapi adalah salah satu cara efektif untuk mengatasi depresi. Melalui terapi, individu dapat belajar mengelola pikiran dan emosi negatif, mengembangkan keterampilan mengatasi masalah, serta memperbaiki hubungan interpersonal yang dapat memicu atau memperburuk depresi. Berikut lima terapi untuk memulihkan depresi.

Terapi perilaku kognitif

American Psychological Association menyebut, terapi perilaku kognitif merupakan bentuk perawatan psikologis yang telah terbukti efektif untuk masalah depresi, gangguan kecemasan, ketergantungan alkohol dan obat-obatan, gangguan makan, dan gangguan mental berat.

Terapi perilaku kognitif melibatkan upaya untuk mengubah pola pikir, dengan strategi mengenali distorsi berpikir yang menyebabkan masalah, lalu mengevaluasinya kembali berdasarkan kenyataan; memahami perilaku dan motivasi orang lain dengan lebih baik; menggunakan keterampilan pemecahan masalah untuk menghadapi situasi sulit; dan membangun rasa percaya diri yang lebih besar terhadap kemampuan diri sendiri.

Lalu, strategi untuk mengubah pola perilaku, seperti menghadapi rasa takut daripada mengindarinya, menggunakan peran bermain untuk mempersiapkan interaksi yang berpotensi bermasalah dengan orang lain, dan belajar menenagkan pikiran serta membuat rileks tubuh.

Terapi perilaku kognitif membantu individu untuk belajar menjadi terapis bagi diri mereka sendiri lewat latihan dalam sesi terapi maupun tugas di luar sesi. Seseorang dibantu untuk mengembangkan keterampilan menghadapi masalah, sehingga mereka dapat mengubah pola pikir, emosi bermasalah, dan perilaku sendiri.

Terapi interpersonal

Menurut Healthline, terapi interpersonal biasanya dimulai dengan wawancara antara Anda dan terapis. Berdasarkan masalah yang Anda ceritakan, terapis akan mengidentifikasi kesulitan dalam hubungan pribadi Anda dan membuat rencana perawatan yang sesuai dengan tujuan Anda.

Anda dan terapis akan berfokus pada isu utama yang ingin diselesaikan. Program terapi interpersonal biasanya melibatkan hingga 20 sesi mingguan, masing-masing berlangsung selama sejam.

Terapis akan mencoba mengidentifikasi peristiwa dalam hidup Anda yang menyebabkan depresi. Mereka membantu Anda mengembangkan keterampilan untuk mengarahkan emosi yang sulit dengan cara yang positif.

Anda mungkin didorong untuk ikut serta dalam aktivitas sosial yang sebelumnya terasa menyakitkan. Anda juga mungkin didorong untuk mengangkat topik-topik yang sulit atau yang sebelumnya ingin Anda hindari saat berbicara dengan orang lain.

Obat antidepresan

Cleveland Clinic menyebut, antidepresan adalah obat resep yang digunakan untuk membantu mengatasi depresi. Meski dapat mengatasi gejala depresi, tetapi antidepresan tidak selalu mengatasi penyebabnya.

Jenis-jenis antidepresan, antara lain selective serotonin reutake inhibitors (SSRIs), serotin/norepinephrine reutake inhibitors (SNRIs), tricyclic antidepressants (TSAs), antidepresan atipikal, modulator serotonin, monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), dan N-methyl-D-aspartate (NMDA) antagonists.

Meditasi

Meditasi bisa mengubah cara Anda bereaksi terhadap stres dan kecemasan, yang menjadi pemicu utama depresi. Dikutip dari situs Harvard Health, meditas dapat mengubah area otak tertentu yang terkait dengan depresi.

Misalnya, korteks prefrontal medial menjadi terlalu aktif pada orang yang mengalami depresi. Korteks refrontal medial sering disebut sebagai “pusat diri” karena di area ini informasi tentang diri Anda diproses, seperti kekhawatiran tentang masa depan dan penyesalan masa lalu. Ketika seseorang merasa stres, korteks refrontal medial menjadi sangat aktif.

Area otak lain yang terkait depresi adalah amigdala. Bagian otak ini bertanggung jawab atas respons melawan atau lari, yang memicu kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon stres kortisol sebagai respons terhadap ketakutan atau bahaya yang dirasakan.

Kedua area otak ini saling memengaruhi dan menyebabkan depresi. Penelitian menemukan, meditasi membantu memutus hubungan antara kedua area otak ini.

Meditasi pun membantu otak dengan melindungi hippocampus—area otak yang terlibat dalam daya ingat. Orang yang bermeditasi selama 30 menit sehari selama delapan minggu dapat meningkatkan volume materi abu-abu di hippocampus mereka.

Perubahan gaya hidup

Healthline menekankan, mengatasi depresi secara efektif membutuhkan lebih dari sekadar minum obat dan menjalani terapi. Semakin banyak mengubah gaya hidup untuk menjaga kesehatan pikiran dan tubuh, semakin baik menghadapi masalah depresi. Gaya hidup sehat itu meliputi pola makan yang sehat dan berolahraga.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan