sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tingkatkan peluang kesembuhan, Menkes serukan deteksi dini kanker

Terdapat 396.914 kasus kanker baru di Indonesia pada 2020. Sebagian besar pasien berobat saat stadium lanjut.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Minggu, 05 Feb 2023 11:17 WIB
Tingkatkan peluang kesembuhan, Menkes serukan deteksi dini kanker

GLOBOCAN pada 2020 mencatat 19.292.789 kasus kanker baru di dunia dengan 3 kasus terbanyak adalah payudara, paru, dan kolorektal sehingga masuk 3 besar penyebab kematian di dunia. Bahkan, International Agency of Cancer Research (IARC) memperkirakan ada 30,2 juta kasus kanker baru pada 2040, yang 70% di antaranya berasal dari negara berpendapatan rendah hingga menengah, dengan 16,3 juta kasus kematian.

Di Indonesia, terdapat 396.914 kasus kanker baru pada 2020, yang sebagian besar pasien berobat pada stadium lanjut. Kanker payudara dan kanker leher rahim mendominasi kasus pada wanita, sedangkan kanker paru-paru dan kolorektal mendominasi pada Pria.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, pun mengajak masyarakat melakukan deteksi dini kanker. Pangkalnya, kanker yang ditemukan pada stadium yang lebih dini diyakini meningkatkan peluang kesembuhan hingga 90%. 

"Yuk, bantu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama-sama untuk melakukan sosialisasi, edukasi, promosi. Untuk deteksi kanker ini, Aku butuh tenaga dan energinya untuk bantu masyarakat," ucap Budi Sadikin, Sabtu (4/2).

Deteksi dini kanker dapat dilakukan dengan beberapa metode. Misalnya, mengecek breast cancer dengan menggunakan metode Pemeriksaan Payudara Secara Klinis (Sadanis) dan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).

"Gimana supaya bisa mengedukasi wanita Indonesia supaya jangan takut mamografi kanker? Yuk, deteksi dini kolonoskopi begitu kamu 50 tahun. Yuk, tes HPV DNA, toh, bisa dilakukan sendiri. Hal seperti ini tidak bisa Kemenkes lakukan sendiri," tutur Budi Sadikin.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia (PORI), Soehartati Gondhowiardjo, menyampaikan, pihaknya berkomitmen membantu pemerintah dalam melakukan edukasi kanker di 514 kabupaten/kota se-Indonesia.

"Melakukan pengobatan kanker itu memang urusan hospital, akan tetapi kalau kita melakukan kontrol, maka semua stakeholder dalam satu negara harus ikut bekerja. Yuk, lakukan dekteksi dini sesuai anjuran pemerintah," serunya, melansir situs web Kemenkes.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid