close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi pekerja lepas. Alinea.id/Enrico P.W.
icon caption
Ilustrasi pekerja lepas. Alinea.id/Enrico P.W.
Infografis
Jumat, 31 Desember 2021 06:19

Gig economy dan dampaknya

Beberapa pekerjaan yang terkait gig economy, di antaranya IT, penulisan, dan akuntansi.
swipe

Menurut pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Telisa Aulia Falianty dalam “Fenomena Gig Economy, Informalitas dan Prekariat di Pasar Kerja, dan Pancemic Economy”, ekonomi gig adalah sistem kerja yang umumnya lembaga atau perusahaan lebih memilih merekrut pekerja independen atau kontrak jangka pendek.

Yeremias T. Keban, Ari Hernawan, dan Arif Novianto dalam buku Menyoal Kerja Layak dan Adil dalam Ekonomi Gig di Indonesia (2021) menyebut, pekerja gig tumbuh di tengah perkembangan teknologi digital yang pesat.

Tren ini berkembang di negara-negara maju. Di Inggris diperkirakan ada 1,1 juta orang bekerja dalam ekonomi gig. Sedangkan di Amerika Serikat, sekitar 8% warganya, dan naik menjadi 16% warga berusia 18-29 tahun merupakan pekerja gig.

“Di Indonesia sendiri, ada 4,55% dari total tenaga kerja produktif, atau sekitar 5,89 juta orang pada 2019 bekerja sebagai pekerja gig,” tulis Yeremias, Ari, dan Arif.

Infografik ekonomi gig. Alinea.id/Enrico P.W.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan