sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jalan terjal para pemberantas korupsi

Selain Jaksa Agung Gatot Tarunamihardja, sejumlah tokoh pemberantas korupsi berusaha dibunuh dan dikriminalisasi.

Fandy Hutari
Fandy Hutari Selasa, 11 Des 2018 16:21 WIB
Jalan terjal para pemberantas korupsi

Pada masa pemerintahan Presiden Sukarno, ada nama Gatot Tarunamihardja, yang berani melawan arus membongkar skandal korupsi sejumlah perwira Angkatan Darat.

Gatot merupakan Jaksa Agung pertama Indonesia. Jabatan pertama sebagai Jaksa Agung dia emban pada Agustus 1945 hingga Oktober 1945.

Menggantikan R. Soeprapto, Gatot menduduki posisi itu lagi pada 1 April 1959. Menurut Daniel S. Liev dalam tulisan “The Politics of Judicial Development in Indonesia” di buku kumpulan esainya Legal Evolution and Political Authority in Indonesia, sebelumnya Gatot adalah seorang pejabat di Departemen Kehakiman.

Liev mengemukakan, Gatot merupakan tokoh yang dihormati, karena pengetahuan hukum dan kejujurannya. Namun, dalam hal politik, dia kurang lihai.

Sponsored

Harian Pos Indonesia edisi 21 September 1959, dari pernyataan Direktur Kabinet Presiden Tamzil menyebut, pada 23 Agustus 1959 Gatot diizinkan mengadakan penyelidikan kembali terhadap kasus barter (penyelundupan) impor dagang di Tanjung Priok. Sebab, terdapat petunjuk ada usaha untuk meneruskan tindak korupsi tersebut oleh sejumlah perwira Angkatan Darat, yang sebelumnya tersangkut masalah itu.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid