sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ketika rokok lebih utama ketimbang kebutuhan pokok

Pengeluaran rokok terbesar kedua setelah makanan dan minuman jadi.

Qonita Azzahra
Qonita Azzahra Kamis, 04 Nov 2021 16:21 WIB
Ketika rokok lebih utama ketimbang kebutuhan pokok

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2019 mencatat pengeluaran untuk rokok dan tembakau pada tahun 2018 menjadi yang terbesar kedua setelah makanan dan minuman jadi. Proporsi pengeluaran rokok dan tembakau mencapai 11,75% dari total pengeluaran rata-rata masyarakat. Sedangkan pengeluaran masyarakat untuk makanan dan minuman jadi adalah sebesar 33,98%.

Sejak 2017, pengeluaran rokok dan tembakau tercatat naik sebesar 2,9% menjadi Rp64.384 per kapita, dari sebelumnya hanya sekitar Rp62.585 per kapita sebulan. Pada 2018, pengeluaran rokok kembali menanjak hingga 5,6% menjadi Rp67.996 per kapita sebulan dan naik lagi 2,1% menjadi Rp69.413 per kapita sebulan.

“Enggak heran kalau anak-anak dari golongan masyarakat yang kurang beruntung ini jarang makan daging. Enggak jarang juga bayi malah dikasih tajin, bukan susu,” ujar Pegiat Anti Rokok Fuad Baradja, dalam diskusi Polemik Peningkatan Tarif Cukai Rokok, Rabu (27/10).

Kondisi ini, lanjut aktivis yang juga menjabat sebagai Anggota Komnas Pengendalian Tembakau Bidang Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat itu tak hanya terjadi di kota-kota kecil saja, melainkan juga di kota besar dan metropolitan.

Sponsored

Alinea.id mengulas fenomena di tengah masyarakat yang mementingkan konsumsi rokok ketimbang kebutuhan pokok dalam artikel ini.

Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.

Berita Lainnya
×
tekid