DW Goes To Campus sasar mahasiswa agar paham nilai jurnalisme

DW Goes to Campus menjadi ajang gelaran kerja bareng antara DW (Deutsche Welle) Indonesia bersama Binus University, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Perhelatan diadakan dengan spirit menciptakan iklim media yang berkelanjutan dan konstruktif. Seraya sinergitas antara institusi media dan dunia akademik juga disadari betapa pentingnya.

Di tengah gempuran disrupsi media digital, generasi muda diharapkan memahami nilai-nilai jurnalisme. Itu tujuannya.

Pada Kamis (17/11), DW Goes To Campus dirayakan di Binus Center FX Sudirman, Jakarta.  Tema yang ditaja "Social Media and Digital Journalism".

Gambaran mengenai masa depan jurnalisme global dan bagaimana tantangan insan pers dalam berakselerasi dengan perubahan medium secara gamblang dipaparkan dalam diskusi dan workshop yang menghadirkan praktisi berpengalaman seperti Aida Sofic, DW Constructive Journalism expert, dan Peter Limbourg, Direktur Jenderal DW.

Pada sesinya, mereka jelaskan bahwa sebuah konten penting disajikan melalui konsep constructive and solution journalism. Bukan hanya mengandalkan sensasi dan klik bait.

"Jadi, dikenalkan mengenai SoJo (Solution Journalism), bagian dari constructive journalism. Ini menarik, bahkan buat kami scholar, lecture, apalagi buat mahasiswa. Jadi ide untuk masa depan journalism lah dalam contemporary journalism ke depan itu bagusnya bagaimana," kata Indra Prawira, Binus lecturer.

"Jadi, memang ada degreasing peminatan terhadap journalism yang memikirkan society, jadi jurnalisme ini kan obligation-nya itu society. Jadi, SoJo, constructive journalism, ini adalah horizon baru buat mahasiswa. Bagaimana seharusnya mereka bisa berkontribusi nanti saat mereka menjalani profesi sebagai jurnalis, media owner, jadi membangun itu seperti apa. Apa yang penting di journalism sekarang ini," sambungnya mengutip BINUSTV Channel.

Seorang peserta, Gladys Prithalya yang merupakan Binusian 2024, mendapatkan banyak hal.

"Hari ini aku belajar tentang bagaimana seorang jurnalis itu bukan hanya memberitakan sesuatu, cuman mereka juga memberikan solusi terhadap apa yang diberitakan," katanya.

"Dan juga kebetulan tadi ada workshop, kebetulan kita disuruh membentuk grup maksimal lima orang, dan di sana kita secara langsung diajarkan untuk bagaimana kita untuk membuat suatu berita dan juga sekaligus dengan solusinya," ujar Gladys.

Dengan diadakannya DW Goes To Campus diharapkan peserta dapat memahami nilai-nilai jurnalisme di tengah gempuran disrupsi media digital. Selain itu generasi muda sebagai digital native juga didorong untuk lebih melek akan dunia industri media.