701 pedagang pasar di Indonesia positif Covid-19

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) melaporkan hingga Senin (22/6) pagi, kasus positif Covid-19 yang terjadi di pasar tradisional di Indonesia mencapai 701. Ini karena pada Minggu (21/6) kemarin ada penambahan kasus baru sebanyak 128 kasus, sementara total sebelumnya 573 kasus.

Ketua Sigap Covid-19 DPP IKAPPI Dimas Hermadiyansyah mengatakan, dari total 701 kasus positif di pasar tradisional, jumlah yang meninggal sebanyak 32 orang.

Bertambahnya kasus Covid-19 di pasar tradisional, kata dia,mestinya dapat menjadi perhatian bagi pemerintah daerah dan pengelola pasar guna menyetop mata rantai penyebaran Covid-19 di pasar tradisional.

Dia menjelaskan, selama ini hubungan komunikasi antara pemerintah daerah dengan pedagang pasar sangat minim. Padahal, selain membuat kebijakan, pemerintah daerah seharusnya melakukan dialog dengan pedagang di pasar.

Pasalnya, setiap kebijakan pemerintah akan berjalan secara efektif jika dilakukan secara bersama sama. Termasuk terbuka dengan saran dan masukan pedagang pasar sebelum membuat dan mengambil kebijakan.

"Tindakan tepat yang kami maksud adalah menerapkan protokol kesehatan di pasar serta mengajak pedagang untuk mematuhinya. Melalui komunikasi secara intensif dan persuasif dengan paguyuban atau organisasi pedagang pasar," ujarnya saat dihubungi Senin (22/6).

Selain itu, Dimas mengaku sangat menyesalkan kebijakan ganjil genap serta penutupan pasar yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Menurutnya, hal itu terlalu brutal, dan berisiko terhadap hilangnya pendapatan pedagang.

Mestinya masih ada opsi lain yang dapat dilakukan Pemprov DKI Jakarta, seperti melakukan upaya maksimal berupa sosialisasi dan edukasi penerapan protokol kesehatan yang baik dalam bentuk penyediaan tempat cuci tangan, beserta sabun di sudut sudut pasar yang mudah dijangkau, penyediaan hand sanitizer, pembagian masker, dan penyediaan face shield.

"Juga menyediakan penyekat plastik antara penjual dan pembeli, mengatur sirkulasi lalu lalang pembeli serta penyemprotan disinfektan disaat pasar berhenti beroperasi," tutur Hermadiyansyah.