sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ada 30 lokasi banjir di Jakarta, terbanyak di wilayah selatan

Jakarta Selatan mendominasi titik rawan banjir dengan 13 kawasan yang diprediksi bakal terdampak.

Akbar Persada
Akbar Persada Senin, 12 Nov 2018 20:30 WIB
Ada 30 lokasi banjir di Jakarta, terbanyak di wilayah selatan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat ada 30 titik rawan banjir yang berpotensi terdampak di musim penghujan kali ini. Jakarta Selatan mendominasi titik rawan banjir dengan 13 kawasan yang diprediksi bakal terdampak.

Lokasi tersebut antara lain di kawasan Haji Ipin, Pondok Labu, Pejaten Timur, Kemang Raya, Kemang Utara, Iskandar Muda, Jalan Jendral Gatot Subroto di depan Balai Karini, Jalan Jenderal Sudirman dan di persimpangan ITC Fatmawati.

Untuk Jakarta Barat, berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta ada 6 titik yang ditetapkan menjadi kawasan rawan banjir. Itu seperti di Jalan Letjend Suparman depan Apartemen Slipi, Jalan Letjen Suparman depan Trisakti/Citraland, Meruya Selatan, Arjuna Selatan, Patra Raya, dan di Jalan PTB Angke.

Selanjutnya Jakarta Timur di Kelurahan Cipinang Melayu yang selama dua tahun terakhir mengalami 10 kali genangan, Kelurahan Kampung Melayu, Kelurahan Cibubur, dan Komodor Halim Perdanakusuma.

Sementara itu, di Jakarta Pusat hanya 4 kawasan yang ditetapkan sebagai titik rawan banjir. Masing-masing di RSAL Mintoharjo, Jl Cempaka Putih Tengah, Jl Industri, dan underpass Kemayoran. Sementara di Jakarta Utara hanya 3 titik yang terpantau yaitu, Jalan Boulevard Barat Raya, Yos Sudarso serta Gaya Motor Raya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyadari bahwa jumlah titik banjir tersebut bukan perkaral mudah untuk diantisipasi. Keberadaan titik banjir tersebut, diakui Anies, disebabkan karena ketidaksiapan infrastruktur penanganan banjir. Terkait pembangunan tanggul misalnya, kata Anies, baru separuh yang telah dikerjakan. 

"Saat ini ada lebih 30 titik rawan banjir yang dimonitor secara intensif. Kita monitor itu dengan ketat," kata Anies di Jakarta, Senin (12/11).

Monitoring tersebut dilakukan Anies dengan beberapa instruksi, seperti memerintahkan jajarannya untuk mempercepat pembuangan drainase dengan pengerukan di semua saluran-saluran, menyiagakan lebih dari 450 pompa di titik rawan genangan, menyiapkan rekayasa lalu lintas air, menggiatkan sosialisasi di daerah rawan banjir, melakukan simulasi banjir, dan memastikan ketersediaan logistik.

Sponsored

"Terakhir memastikan bahwa mekanisme penyaluran bantuan di berbagai tempat itu berlangsung dengan cepat dan tepat sasaran," katanya.

Berita Lainnya
×
tekid