sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Amnesty International minta TPNBP bebaskan pilot Susi Air dkk

Selain itu, Amnesty International mendesak pemerintah mengubah pendekatannya dalam menjaga keamanan di Papua.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Rabu, 08 Feb 2023 12:18 WIB
Amnesty International minta TPNBP bebaskan pilot Susi Air dkk

Amnesty International Indonesia mengecam serangan terhadap warga sipil di Papua. Pun meminta Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) segera membebaskan warga yang disandera.

Pernyataan ini merespons pembakaran pesawat Susi Air di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua, pada Selasa (7/2), oleh TPNPB pimpinan Egianus Kogoya. Pilot pesawat dan para penumpang juga disandera.

"Kami mengecam keras serangan terhadap warga dan objek sipil di Papua. Kami mendesak agar pilot dan sejumlah orang lainnya yang disandera segera dibebaskan dalam keadaan selamat," kata Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, dalam keterangannya, Rabu (8/2).

"Kami juga meminta para pihak yang berkonflik untuk segera menghormati hukum hak asasi manusia (HAM) dan hukum kemanusiaan internasional," imbuhnya.

Pesawat Susi Air tersebut dikerahkan Polda Papua untuk mengevakuasi 15 pekerja proyek puskesmas di Nduga. Para pekerja itu dievakuasi menyusul adanya ancaman terhadap mereka.

Menurut Usman, semua pihak harus mengutamakan jalan non-kekerasan demi penyelamatan warga sipil. Pangkalnya, kekerasan yang terjadi hanya mengorbankan masyarakat.

Oleh karena itu, Amnesty International Indonesia mendorong pemerintah, khususnya TNI/Polri, meninjau ulang kebijakan pengamana di Papua dengan pendekatan keamanan. Apalagi, negara berkewajiban menjamin keselamatan setiap orang dari segala bentuk kekerasan.

Meskipun demikian, Amnesty International Indonesia juga mendorong negara menegakkan keadilan dan akuntabilitas atas setiap kekerasan yang terjadi. Langkah tersebut juga bertujuan untuk memutus spiral kekerasan.

Sponsored

"Ketiadaan penghukuman atas kekerasan atau impunitas semacam ini dan berlangsungnya pendekatan keamanan secara terus-menerus hanya akan memperparah kekerasan di sana. Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghormati hak asasi manusia," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid