Banjir di Kudus, BNPB: 2.760 rumah terendam, 513 mengungsi
Banjir mengakibatkan sejumlah warga masih mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Banjir masih melanda beberapa wilayah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) hingga Senin (22/2) pukul 11.00 WIB. Ketinggian air bervariasi, dari 20 hingga 50 cm.
Banjir mengakibatkan sejumlah warga masih mengungsi ke tempat yang lebih aman. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus melaporkan, jalan alternatif Kudus – Pati di wilayah desa Bulung Cangkring, Kecamatan Jekulo, genangan setinggi 20 cm terpantau sepanjang 100m.
Ketinggian serupa teridentifikasi di Jalan Kudus–Purwodadi dan jalan masuk Desa Karangrowo. Sementara itu, di terminal Kudus, tinggi muka air sekitar 50 cm. "Banjir yang terjadi dipicu oleh hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Di samping itu, debit air juga berasal dari air kiriman dari Sungai Piji serta debit air yang tidak tertampung di beberapa sungai," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Radiya Jati dalam keterangannya, Senin (22/2).
Bencana banjir ini terjadi sejak Kamis (4/2), sekitar pukul 21.00 WIB. Saat banjir berlangsung, ketinggian muka air mencapai 100 cm.
Sebanyak 171 KK atau 513 orang masih mengungsi. Mereka menempati beberapa pos pengungsian seperti d SD 2 Payaman, Aula Balai Desa Karangrowo, Aula Balai Desa Jati Wetan, Klenteng, Gereja Tanjung Karang, dan Aula Gedung PKK Desa Jetis Kapuan.
Banjir ini mengakibatkan 2.760 rumah dan 1.279,5 hektar sawah terendam. Sejumlah desa terdampak berada di Kecamataan Undaan, Jati, Kaliwungu dan Mejobo. Berdasarkan analisis InaRISK, Kabupaten Kudus memiliki 9 kecamatan yang berada pada bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
Sebanyak 9 kecamatan yang berada pada kategori tersebut seluas 21.378 hektar. Wilayah-wilayah yang saat ini banjir merupakan bagian dari 9 kecamatan yang memang teridentifikasi berpotensi banjir kategori sedang hingga tinggi.