sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Banjir menjadi bencana paling banyak terjadi dalam seminggu terakhir

Selama periode ini, bencana banjir menyebabkan korban jiwa yaitu sebanyak lima jiwa meninggal dunia, satu jiwa hilang, dan empat jiwa luka.

 Ghina Mita Yuniarsih
Ghina Mita Yuniarsih Senin, 10 Okt 2022 20:30 WIB
Banjir menjadi bencana paling banyak terjadi dalam seminggu terakhir

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyampaikan terkait 70 bencana yang terjadi di wilyah Indonesia pada periode 3 hingga 9 Oktober 2022.

Ia menjelaskan dari 70 bencana itu, yang terbanyak adalah bencana banjir, disusul dengan tanah longsor, cuaca ekstrem, dan satu kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Dari 70 kejadian, 36 kejadian banjir, 18 longsor, dan 15 cuaca ekstrem. Distribusi dampaknya kejadian banjir dll 150.322 jiwa terdampak,” kata Abdul Muhari dalam acara yang bertajuk “Disaster Briefing: Waspada Kepungan Banjir, Longsor, dan Cuaca Ekstrem” oleh Youtube BNPB Indonesia secara daring, Senin (10/10).

Bencana banjir menjadi bencana yang paling banyak, karena didorong pengingkatan intensitas curah hujan. Selama periode ini, bencana banjir menyebabkan korban jiwa yaitu sebanyak lima jiwa meninggal dunia, satu jiwa hilang, dan empat jiwa luka-luka atau sakit.

Ia juga menambahkan saat ini masih ada delapan titik yang terendam banjir diwilayah Aceh Utara dan dominan di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera. Khususnya di Sumatera bagian utara dan selatan serta di Jawa bagian selatan.

“Di Jawa merata sekali, di pesisir selatan Jawa. Memang pada 7 Oktober ada fenomena seperti badai begitu, yang mengakibatkan penumpukan awan dan peningkatan intensitas curah hujan,” tuturnya.

Atas peristiwa tersebut, BNPB telah mengevaluasi peristiwa bencana yang terjadi tersebut dan juga berkoordinasi dengan daerah-daerah.

“Kami di BNPB benar-benar mengevaluasi kejadian bencana satu minggu ini, dan kita benar-benar mempersiapkan rekan-rekan di daerah. BPBD provinsi maupun kabupaten atau kota guna melakukan apel kesiapsigaan," tutur dia.

Sponsored

Dengan kesiapsiagaan yang lebih baik, maka korban jiwa dapat ditekan hingga seminimal mungkin.

“Kami harapkan dalam minggu-minggu mendatang, karena ini baru masuk awal musim hujan, sampai nanti Februari-Maret tahun depan, kita benar-benar bisa menekan korban jiwa,” ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid