Bareskrim: Banyak masyarakat adukan kasus mafia tanah

Bareskrim Polri mengaku terus menerima aduan masyarakat atas kasus mafia tanah. Namun, tidak disebutkan rinci berapa jumlah aduan tersebut.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian menjelaskan, setiap aduan akan melalui proses asessment terlebih dahulu untuk dilihat ada tidaknya tindak pidana.

"Kasus berlatar belakang pertanahan banyak yang dilaporkan oleh masyarakat. Semua tidak jadi prioritas Satgas karena ada mekanisme penilaian dan pembahasan secara bersama," kata Andi kepada Alinea, Rabu (2/6).

Andi menjelaskan, setiap aduan masyarakat akan tetap diterima. Namun, pada tahun ini Satgas Antimafia Tanah sudah memiliki target penuntasan sendiri. "Tahun ini targetnya hanya 89 perkara," tuturnya.

Ditambahkannya, terkait dengan laporan dari Forum Korban Mafia Tanah Indonesia pada pekan lalu, di mana laporan ke Polda Sulawesi Utara baru ditangani setelah tiga kali pengaduan. Andi menuturkan, dalam tahun ini memng tidak ada penuntasan kasus mafia tanah di polda tersebut.

"Dari daftar target penyelesaian perkara mafia tanah, Polda Sulut tidak memiliki target tahun 2021," ucapnya.