sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BEM SI masih bertahan di depan kantor kementerian pariwisata

Massa tertahan tepat di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata di jalan Medan Merdeka Barat.

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Senin, 21 Okt 2019 18:19 WIB
BEM SI masih bertahan di depan kantor kementerian pariwisata

Demonstrasi mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) masih berlangsung, ini karena Istana Negara tidak mau menemui demonstran.

Koordinator BEM SI Muhammad Nurdiansyah, mengatakan pihaknya telah bersepakat untuk tetap bertahan di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata yang berada di jalan Medan Merdeka Barat.

"Kami sepakat tetap bertahan di sini," kata Nurdiansyah, Senin (21/10).

Selain itu, dia mengimbau agar mahasiswa yang melakukan demonstrasi kembali merapikan barisan agar tidak ada penyusup.

"Bahkan untuk sekedar membaca poin tuntutan tidak diizinkan. Betapa takutnya aparat kepada kami, padahal pelantikan sudah berakhir," kata dia.

Dia juga berharap agar aparat kepolisian tetap menjaga massa aksi. Pernyataan itu dilontarkan karena pihaknya ingin tetap damai dalam menyampaikan aspirasi.

Di sisi lain, dari pantauan Alinea.id, sejumlah tim medis independen berjaga-jaga di lokasi unjuk rasa.

Tuntutan yang disampaikan mahasiswa ternyata bukan hanya mengenai maklumat tuntaskan reformasi. Ada pula orasi yang menyampaikan aspirasi tentang kekerasan seksual di Indonesia.

Sponsored

Ihwal itu disampaikan orator dari Universitas Negeri Lampung (Unila). Mahasiswi tersebut, mengatakan kasus kekerasan terhadap perempuan masih marak terjadi.

"Kejahatan seksual merajalela, begitu pula dengan diskriminasi terhadap perempuan. Tidak ada perlindungan hukum yang jelas terkait dengan perempuan," ujar mahasiswi itu dalam orasinya.

Disampaikannya, kasus kekerasan seksual dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Dari data yang didapatkannya, pada 2016 ada lebih dari 200.000 kasus. Pada 2017 jumlahnya bertambah menjadi 300.000 lebih kasus.

"Di 2018 jumlah kasus kekerasan seksual bertambah menjadi 400.000 lebih. Apakah ini yang dibanggakan di Indonesia?" tanya dia.

Berita Lainnya
×
tekid