Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengatakan, kalau sebagian polemik di Indonesia disebabkan data bermasalah. Menurutnya, hal itu terjadi juga di BPJS Kesehatan.
"Data inilah PR (pekerjaan rumah) utama yang mesti diselesaikan," ujar dia saat sambutan diskusi dalam jaringan, disiarkan Youtube KAGAMA Channel, Minggu (11/4).
Menurut Ganjar, masalah dalam pendataan dimulai sejak proses input. Jika tidak diperbaiki, bakal berimbas pada kebijakan yang hendak diputuskan.
"Peserta iuran sampai pada soal beban jaminan, semua mesti kita catat dan kita pastikan datanya benar," katanya.
Ganjar memahami, memperbaiki pendataan memang tidak mudah. Sebab, masih terdapat beberapa pihak yang tidak siap masuk dunia datakrasi.
Dia menyontohkan, upayanya dalam menerapkan government resources management system di Pemprov Jateng. "Beratnya juga minta ampun, kami menata, mendigitalisasi, dan mentransformasikan organisasi ini memang tidak mudah," ujarnya.
Meskipun berat, politikus PDI-Perjuangan ini meyakini BPJS Kesehatan bisa memperbaiki sistem data. Ganjar pun yakin BPJS Indonesia tidak akan kalah dengan negara-negara lain yang sukses memberi jaminan kesehatan untuk warganya.
"Ini bukan mimpi atau cita-cita, tapi kerja yang mesti kita lakukan. Semoga kita diberi kekuatan untuk merealisasikan," pungkas Ketua Umum PP KAGAMA ini.