sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gempa masih terus terjadi di Gunung Semeru

Meski gempa masih terus terjadi, namun guguran awan panas tidak terjadi.

Natasya Maulidiawati
Natasya Maulidiawati Jumat, 10 Des 2021 18:10 WIB
Gempa masih terus terjadi di Gunung Semeru

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat masih adanya gempa yang terjadi di Gunung Semeru hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

Kepala PVMBG Andiani menjelaskan, secara visual teramati hembusan gas dari kawah puncak dengan ketinggian 300 m. Selain itu terlihat sinar api diam di atas kawah puncak.

Andiani menyatakan, gempa juga masih terjadi hingga pukul 14.00 WIB. Namun, tidak tergolong membahayakan.

“Satu kali gempa letusan, satu kali gempa vulkanik dalam, empat kali gempa hembusan, enam kali gempa guguran, tiga kali getaran tremor harmonik, dan dua kali gempa tektonik jauh,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (10/12).

Andiani menuturkan, cuaca dari pagi hingga siang cerah dan berawan, serta sedikit berkabut di bagian puncak. Guguran lava, katanya, juga terjadi ke Curah Kobokan di sektor tenggara dengan jarak 100-400 m.

“Tidak terjadi awan panas guguran sejak kejadian terakhir awan panas guguran pada 7 Desember. Guguran lava masih terjadi dengan jarak luncur relatif menurun, di mana pada hari sebelumnya tercatat 700m,” ujarnya.

Lebih lanjut Andiani mengatakan, warna hembusan gas kelabu menunjukan, saat ini selain gas juga ada material batuan berwarna abu yang terbawa ke permukaan. Hal ini seiring dengan kemunculan gempa vulkanik dan getaran tremor yang mengindikasikan pergerakan magma ke kedalaman lebih dangkal.

Ditambahkan Andiani, kondisi itu adalah hal biasa yang menjadi karakteristik erupsi Gunung Semeru. Sepanjang 2021 rata-rata terjadi 25 kali kejadian erupsi eksplosif per hari yang menghasilkan material batuan berwarna abu hingga kerikil di daerah puncak.

Sponsored

Andiani menuturkan, pengamatan kegempaan sejak 4 Desember menunjukan jenis dan jumlah gempa berfluktuatif. Pemantauan dilakukan secara menerus dan intensif untuk antisipasi gejala kenaikan aktivitas, baik sisi visual ataupun kegempaan.

“Namun tetap kami sampaikan, tetap harus waspada karena adanya erupsi sekunder,” tuturnya.

Andiani juga mengatakan, tingkat aktivitas saat ini masih ditetapkan pada level 2 atau waspada dengan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas pada radius 1 km dari puncak, 5 km dari sektor tenggara selatan, serta sepanjang aliran sungai yang berhulu di
daerah puncak.

“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak beraktivitas dan menjauhi daerah yang terdampak untuk menghindari ancaman erupsi sekunder serta endapan bantuan yang bersuhu tinggi,” katanya.

Berita Lainnya
×
tekid