sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gunung Tangkuban Parahu meletus lagi

Gunung Tangkuban Parahu kembali erupsi pada Kamis (1/8) malam, pukul 20.46 WIB, dengan durasi kurang lebih 11 menit 23 detik.

Sukirno
Sukirno Jumat, 02 Agst 2019 00:03 WIB
Gunung Tangkuban Parahu meletus lagi

Gunung Tangkuban Parahu kembali erupsi pada Kamis (1/8) malam, pukul 20.46 WIB, dengan durasi kurang lebih 11 menit 23 detik.

Petugas Pengamat Gunung Tangkuban Perahu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Ilham Mardikaryanta, membenarkan hal tersebut. 

Berdasarkan data yang dihimpun PVMBG, letusan dengan tinggi kolom abu teramati mencapai 180 meter dari dasar kawah. "Iya erupsi kembali terjadi," kata Ilham melalui sambungan telepon, Kamis (1/8) malam.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur.

Walaupun demikian, Ilham mengatakan abu vulkanik belum bisa dipastikan turun atau tidak. Karena menurutnya saat malam hari penglihatan kurang optimal. "Soalnya ini posisinya malam hari. Untuk visualnya tidak bisa optimal," kata dia.

PVMBG menyatakan letusan freatik dapat kembali terjadi secara tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas.

Maka dari itu, masyarakat di sekitar, pengunjung, wisatawan, pendaki dilarang mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Tangkuban Parahu dalam radius 500 meter dari kawah aktif atau sekitara sepanjang area parkir bibir kawah dan tempat berdagang.

Selain itu masyarakat diimbau tidak berlama-lama berada di sekitar kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.

Sponsored

PVMBG memastikan, saat ini Tangkuban Parahu berada pada Status Level I (Normal). 

Berikut tiga rekomendasi dari PVMBG:

1. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung atau wisatawan atau pendaki, tidak mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Tangkuban Parahu dalam radius 500 meter dari kawah aktif, atau sekitaran sepanjang area parkir bibir kawah dan tempat berdagang.

2. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, baik pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik dan diimbau tidak berlama-lama berada di sekitar kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu.

3. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, baik pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid