sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hidup berdampingan dengan Covid-19, Menkes siapkan roadmap

Jokowi menekankan perlunya peningkatan tracing dan testing.

Silvia Ng
Silvia Ng Senin, 09 Agst 2021 21:35 WIB
Hidup berdampingan dengan Covid-19, Menkes siapkan roadmap

Pemerintah kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2, 3, dan 4 di sejumlah wilayah Jawa dan Bali hingga 16 Agustus 2021.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyatakan, telah dapat arahan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa masyarakat Indonesia akan hidup cukup lama dengan virus Covid-19.

"Arahan Bapak Presiden Jokowi ke depannya mungkin besar bhawa virus ini Covid-19 akan hidup cukup lama dengan kita. Kita harus memiliki roadmap kalau memang virus ini hilangnya membutuhkan waktu sampai tahunan," katanya dalam konferensi pers daring, Senin (9/8).  

Budi mengungkapkan, Presiden Jokowi mengingatkan agar protokol kesehatan (prokes) yang dimiliki saat ini bisa menjaga masyarakat untuk tetap hidup normal menjalankan aktivitas ekonomi. Namun, dengan kondisi yang lebih aman.

Presiden Jokowi juga memutuskan, nanti dalam menjalankan aktivitas harus akan menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai dasar. Pemerintah berencana untuk memulai di beberapa mall, bekerja-sama dengan Asosiasi Mall Indonesia.

Jika ingin masuk enam aktivita yang telah disebutkan, akan ada proses screening melalui aplikasi PeduliLindungi menentukan apakah yang bersangkutan telah divaksinasi atau belum.

"Kalau yang bersangkutan sudah divaksin, mereka masuk dan akan memperoleh prokes yang lebih longgar dibandingkan dengan yang belum vaksin," ungkapnya.

Harapannya melalui pilot project ini, kata dia, proses penerapan prokes tidak hanya dimiliki oleh pemerintah, tetapi juga oleh pesertanya, dan asosiasinya sehingga dapat dilakukan tindakan pengamanan insetif dan disinsentif yang dilakukan juga oleh asosiasi terhadap anggotanya.

Sponsored

Dia menjelaskan, bahwa Jokowi menekankan perlunya peningkatan tracing dan testing. Kedua hal ini, disebutkan sebagai salah satu kelemahan Indonesia saat ini. 

Namun, hal ini sangat dibutuhkan apabila kedepannya ingin secara bertahap membuka aktivitas sehari-hari, tanpa mengorbankan unsur keamanan.

"Kita melihat bahwa testing-nya sudah terjadi peningkatan yang cukup tinggi dari sebelum lebaran, mungkin kisarannya masih puluhan ribu," jelasnya.

Meski begitu, Budi merasa jumlah testing masih perlu untuk ditingkatkan dengan menimbang kondisi positivity rate seperti sekarang ke angka 300 sampai 400 ribuan.

Berita Lainnya
×
tekid