sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hingga April 2023 ada 11 kematian manusia karena rabies

Dari 11 kasus kematian, 95% disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi.

Satriani Ari Wulan
Satriani Ari Wulan Sabtu, 03 Jun 2023 19:36 WIB
Hingga April 2023 ada 11 kematian manusia karena rabies

Kementerian Kesehatan mengumumkan ada 11 kasus kematian manusia yang disebabkan rabies. Dari kasus kematian itu 95% disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi. 

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi, selain anjing ada juga beragam hewan liar yang bertindak sebagai reservoir virus di berbagai benua seperti rubah, rakun, dan kelelawar.

"Akan tetapi, 95% kasus kematian manusia karena gigitan anjing," ujar Imran, dikutip dari laman Kemenkes, Sabtu (3/6).

Hingga April 2023, kata Imran, ada 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies. Dari jumlah itu, sebanyak 23.211 kasus gigitan sudah mendapatkan vaksin antirabies. 

Imran menjelaskan, sebagian besar kematian akibat rabies disebabkan karena terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan (faskes). Warga merasa tidak berbahaya karena hanya gigitan kecil dan tidak berdarah. Warga baru datang ke faskes ketika sudah pada kondisi parah. Seringkali di atas satu bulan setelah digigit.

"Kalau sudah satu bulan otomatis kita tidak tahu lagi hewannya seperti apa. Rata-rata mereka baru panik pergi ke faskes setelah tahu anjing yang menggigit itu mati," kata Imran. 

Ia mengingatkan, hal pertama kali yang harus dilakukan jika digigit anjing adalah sesegera mungkin pergi ke faskes untuk dilakukan uji luka. Gejala rabies pada manusia di tahap awal adalah demam, badan lemas dan lesu, tidak nafsu makan, insomnia, sakit kepala hebat, sakit tenggorokan, dan sering ditemukan nyeri. 

Setelah itu berlanjut dengan rasa kesemutan atau rasa panas di lokasi gigitan, cemas, dan mulai timbul fobia, yaitu hidrofobia, aerofobia, dan fotofobia sebelum meninggal dunia.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid