sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hoaks, penyerangan pos dan perampasan amunisi TNI-Polri di Nduga

KKB pimpinan Egianus Kogoya terus melakukan provokatif dan menyebarkan berita atau informasi yang menimbulkan kepanikan warga.

Tri Kurniawan
Tri Kurniawan Kamis, 28 Mei 2020 17:18 WIB
Hoaks, penyerangan pos dan perampasan amunisi TNI-Polri di Nduga

Beredarnya informasi di media sosial maupun media online bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), melakukan penyerangan dan perampasan amunisi serta menduduki empat pos darurat TNI/Polri oleh di Kabupaten Nduga, merupakan kabar tidak benar atau hoaks.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, mengatakan, KKB pimpinan Egianus Kogoya terus melakukan provokatif dan menyebarkan berita atau informasi yang menimbulkan kepanikan warga di Papua khususnya di Kabupaten Nduga.

"Kami tidak pernah menerima laporan dari Polres jajaran terkait kejadian tersebut. Yang terjadi, yaitu penganiayaan dan perampasan senjata api milik anggota Polri yang berada di Pos Pol 99 Polres Paniai pada Jumat (15/5).

Selain kejadian perampasan tiga pucuk senjata di Pospol 99, KKB juga melakukan aksinya di beberapa daerah, yakni penembakan terhadap warga nonkaryawan di Mile 61 Area Freeport Kabupaten Mimika pada Kamis (21/5), dan melakukan penembakan terhadap dua petugas medis di Intan Jaya pada Jumat (22/5) yang menyebabkan satu petugas medis gugur saat menjalankan tugas kemanusiaan di Distrik Wandai Kabupaten Intan Jaya. Untuk satu tenaga medis yang selamat saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Nabire

Sponsored

"Kami akan terus mengejar para pelaku. Memang anggota kami di lapangan mengalami hambatan terkait medan yang sulit, tetapi itu bukan suatu halangan bagi TNI/Polri untuk melakukan penegakkan hukum kepada kelompok tersebut," jelas dia, Kamis (28/5).

Untuk diketahui, sebelumnya Jubir Komnas-TPNPB Sebby Sambom dalam rilisnya mengatakan, telah melakukan penyerangan terhadap pos TNI-Polri yang ada di Kabupaten Nduga dari 18 Mei-25 Mei. Selain itu KKB menyebutkan telah merampas amunisi serta alat komunikasi lainnya milik TNI/Polri dan menklaim telah menduduki empat pos darurat TNI/Polri.

Di pos darurat yang telah ditinggalkan TNI-Polri itu, mereka mengklaim telah merampas perlengkapan militer yang tertinggal. Di antaranya, 60 magasen peluru aktif dengan amunisi sebanyak 1.800 butir, peluru rantai tiga unit yang per butir belum hitung, 16 peluru roket basoka, 30 buah tas ransel, 12 buah HP kamera merek Samsung, enam buah HT, dua HP Satelit Inmarsat dan Thuraya, 15 buah rompi antipeluru, sepatu, baju-celana, terpal dan peralatan lainnya yang belum dirinci.

Berita Lainnya
×
tekid