Jokowi klaim Bendungan Ciawi dan Sukamahi reduksi banjir Jakarta
Sekitar 12 kelurahan disebut takkan lagi terdampak banjir berkat keberadaan kedua bendungan ini.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan upaya pengendalian banjir di DKI Jakarta terus dilakukan. Menurutnya, ada tiga hal yang perlu diselesaikan secara konsisten guna mengatasi salah satu permasalahan besar ibu kota tersebut.
"Banjir di Jakarta itu, siapa pun gubernurnya, harus konsisten menyelesaikan normalisasi 13 sungai yang ada di Jakarta," kata Jokowi saat meresmikan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (23/12).
Kedua, manajemen pemompaan di waduk-waduk yang ada di Jakarta. Ketiga, penyelesaian pembangunan tanggul laut (giant sea wall).
"Kalau tiga hal ini tidak selesai, sampai kapan pun Jakarta akan selalu banjir. Siapa pun gubernurnya harus konsisten menyelesaikan tadi yang saya sampaikan. Karena sebetulnya masterplan itu sudah jelas di Bappeda DKI ada, di Kementerian PU juga ada," tutur Jokowi.
Sementara itu, keberadaan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi yang diresmikan Jokowi merupakan upaya mendukung pengendalian banjir di Jakarta. Keduanya merupakan kering (dry dam).
Disampaikan Jokowi, pembangunan Bendungan Ciawi dimulai sejak 2016 dengan alokasi anggaran sebesar Rp1,3 triliun. Bendungan ini memiliki daya tampung kurang lebih 6,05 juta meter kubik. Adapun Bendungan Sukamahi dibangun sejak 2017.
"Ciawi dan Sukamahi bisa nanti akan mereduksi dari 464 juta meter kubik menjadi 318 juta meter kubik. Kurang lebih nanti 12 kelurahan yang akan menjadi tidak terdampak lagi karena adanya Waduk Ciawi dan Sukamahi ini," ujarnya.
Untuk mengendalikan banjir di DKI Jakarta, Jokowi meminta sodetan Ciliwung menuju Banjir Kanal Timur (BKT) segera diselesaikan. Menurutnya, pembebasan lahan di wilayah BKT masih berjalan dan diharapkan selesai pada Maret 2023.
"Itu akan mengurangi banyak sekali wilayah yang sebelumnya tergenang menjadi tidak tergenang. Dari 468 hektare menjadi 211 hektare, kurangnya hampir separuh lebih," kata Jokowi.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Musabab di balik meningkatnya angka kejahatan
Rabu, 22 Mar 2023 06:10 WIB
Cerita mereka yang direpresi di BRIN: Dari teguran hingga pemotongan tukin
Selasa, 21 Mar 2023 12:10 WIB