sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kapolri: Tidak boleh ada lagi polarisasi di Pemilu 2024

Selain menghadapi Pemilu 2024, Indonesia juga akan mencapai bonus demografi pada 2030.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Minggu, 28 Agst 2022 13:40 WIB
Kapolri: Tidak boleh ada lagi polarisasi di Pemilu 2024

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta semua pihak menjaga kondusifitas menjelang Pemilu 2024. Menurut dia, polarisasi tak boleh terjadi lagi dan perlu menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di atas segalanya.

"Harus terus kita ingatkan siapa pun pemimpinnya, maka persatuan kesatuan berada di atas segalanya. Sehingga, polarisasi yang pernah terjadi di tahun 2019, di tahun 2024 ini tidak boleh terjadi lagi," kata Listyo Sigit dalam acara Kirab Merah Putih, di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (28/8)

Selain menghadapi Pemilu 2024, Indonesia juga akan mencapai bonus demografi pada 2030. Untuk itu, Listyi menekankan perlunya semangat persatuan dan kesatuan oleh seluruh elemen bangsa guna memanfaatkan bonus demografi.

"Kita kobarkan, untuk wujudkan tujuan nasional kita, melanjutkan visi misi Indonesia Emas di tahun 2045," ujarnya.

Lintas elemen masyarakat menggelar Kirab Merah Putih di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, pada Minggu pagi, dari 07.00 hingga 09.00 WIB dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-77.

Acara ini digelar sebagai wujud untuk menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Nantinya ada kegiatan pembentangan bendera merah putih dan kirab dari Silang Monas hingga Bundaran HI.

Acara Kirab Merah Putih ini rencananya akan dihadiri oleh Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Habib Luthfi bin Ali bin Yahya.

"Acara ini juga akan dihadiri oleh puluhan ribu orang dari berbagai macam elemen masyarakat," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Jakarta, Sabtu, 27 Agustus 2022.

Sponsored

Nantinya terdapat beberapa rangkaian kegiatan selama acara itu berlangsung mulai dari, parade kirab merah putih, pawai, doa lintas agama, tausiah kebangsaan, sambutan, pembacaan ikrar, hingga hiburan. Selain itu, berbagai macam kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia akan ditampilkan dalam acara tersebut.

"Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya, beraneka ragam suku bangsa, memiliki ribuan bahasa, tapi perbedaan bukanlah suatu halangan, untuk terus menjunjung persatuan, hal itulah yang menjadi semangat lintas elemen menggelar kegiatan kirab merah putih ini," pungkas Dedi.

Berita Lainnya
×
tekid