Kasus kematian Covid di Indonesia mendekati 4%, Wiku: Ini prestasi

Jumlah kasus meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia per Selasa (22/9) sebanyak 9.837 orang atau 3,9%. Namun, persentase rata-rata kasus meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia lebih tinggi daripada dunia atau 3,07%.

“Jadi, Indonesia persentase meninggalnya masih bisa dibawah 4%. Ini adalah prestasi yang harus ditingkatkan agar persentase kematian bisa turun terus, agar bisa mendekati angka rata-rata dunia,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Selasa (23/9).

Jumlah kasus meninggal dunia akibat Covid-19 secara nasional mengalami kenaikan sebesar 18,9% dibandingkan dengan pekan lalu. Kenaikan kasus meninggal dunia akibat Covid-19 tertinggi diraih Jawa Tengah. Disusul kemudian, DKI Jakarta, Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Sementara itu, persentase kasus meninggal dunia akibat Covid-19 secara nasional tertinggi diraih Jawa Timur atau 7,29%. Disusul kemudian, Jawa Tengah atau 6,47%, Sumatera Selatan atau 6,04%, Nusa Tenggara Barat (NTB) atau 5,91%, dan Bengkulu atau 5,85%.

Peningkatan testing dan tracing bisa membantu menurunkan kasus meninggal dunia akibat Covid-19. Ia berharap Jawa Tengah, Sumatera Selatan, NTB, dan Bengkulu bisa menurunkan kasus kematian setidaknya sama dengan rata-rata kematian nasional atau 3,9%.

“Cara untuk menurunkan persentase kematian selama tiga sampai empat minggu berturut-turut harus dijaga agar tidak ada penambahan kasus kematian,” ucapnya.

Berdasarkan laporan harian Covid-19 per Selasa (22/9), total kasus meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia diraih Jawa Timur dengan 3.015 orang. Disusul kemudian, DKI Jakarta 1.600 orang, Jawa Tengah 1.314 orang, Sumatera Utara 402 orang, Kalimantan Selatan 401 orang.

Lalu, Jawa Barat 330 orang, Sumatera Selatan 325 orang, Kalimantan Timur 277 orang, Bali 229 orang, NTB 187 orang, Sulawesi Utara 171 orang, Banten 152 orang, Aceh 142 orang, Kalimantan Tengah 130 orang, dan Riau 106 orang.

Rincian provinsi lain, Bangka Belitung empat orang, Bengkulu 31 orang, DIY 60 orang, Jambi delapan orang, Kalimantan Barat tujuh orang, Kalimantan Utara tiga kasus, Kepulauan Riau 56 kasus, Sumatera Barat 96 orang, Sulawesi Tenggara 50 orang, Sulawesi Tengah 13 orang, Lampung 30 orang, Maluku Utara 74 orang, Maluku 40 orang, Papua Barat 26 orang, Papua 74 orang, Sulawesi Barat tujuh orang, NTT lima orang, dan Gorontalo 71 orang.