sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenag akan santuni korban tembok roboh MTs Negeri 19 Jakarta

Berdasarkan data BPBD Jakarta, 3 siswa tewas akibat tertimba tembok MTs Negeri 19 Jakarta yang roboh. Tiga lainnya luka-luka.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Kamis, 06 Okt 2022 20:28 WIB
Kemenag akan santuni korban tembok roboh MTs Negeri 19 Jakarta

Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan dukacita atas tewasnya 3 siswa akibat robohnya tembok pembatas Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 19 Jakarta, Kamis (6/10) sore. Tiga murid lainnya juga mengalami cedera dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit (RS).

"Menag (Menteri Agama), Yaqut Cholil Qoumas, dan keluarga besar Kementerian Agama sangat berduka dengan musibah yang terjadi di MTsN 19," ucap Juru bicara Kemenag, Anna Hasbie, dalam keterangannya.

"Kita doakan anak-anak yang wafat saat mencari ilmu ini mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah Swt, keluarganya diberi ketabahan dan kesabaran," imbuh dia. "Dua siswa yang dirawat segera sehat dan bisa kembali belajar. Amin."

Anna melanjutkan, Menag telah memerintahkan jajaran Ditjen Pendidikan Islam Kemenag untuk mendatangi lokasi kejadian dan segera memperbaiki sarana dan prasarana (sapras) madrasah. Kemudian, memberikan santunan dan bantuan perawatan kepada para korban.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ketiga korban meninggal dunia dalam insiden ini adalah Dicka Safa Ghifari (13), Muhammad Adnan Efendi (13), dan Dendis Al Latif (13). Masing-masing rencananya dimakamkan di TPU Johar, TPU Cilandak, dan TPU Kampung Kandang.

Sementara itu, identitas ketiga siswa yang mengalami luka-luka adalah Adisya Daffa Allutfi (13), Nabila Ika Fatimah (15), dan Nirjirah Desnauli (14). Semuanya dalam penanganan di RS Prikasih, Jakarta Selatan. 

Menurut BPBD Jakarta, siswa yang menjadi korban dalam insiden ini sedang bermain di area taman MTs Negeri 19 Jakarta. Kemudian, tertimpa tembok yang roboh akibat tidak mampu menahan luapan air.

"Posisi sekolah berada di dataran rendah, yang di sekitarnya terdapat saluran phb (penghubung) Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai," demikian tulis BPBD Jakarta dalam keterangannya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid