sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenkes paparkan situasi kerawanan munculnya gelombang ketiga Covid-19

Meski kondisi saat ini sudah membaik bukan berarti masyarakat sudah bisa dengan bebas dalam memenangkan peperangan melawan

Tiara Kandida Enggarsari
Tiara Kandida Enggarsari Jumat, 22 Okt 2021 08:48 WIB
Kemenkes paparkan situasi kerawanan munculnya gelombang ketiga Covid-19

Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa gelombang ketiga daripada pandemi Covid-19 yang ada di Indonesia merupakan suatu keniscayaan. Ia memaparkan faktor-faktor yang rawan menyebabkan munculnya gelombang ketiga pandemi Covid-19.

“Kita lihat, salah satu publikasi ilmiah sudah mengatakan bahwa pola penyakit Covid-19 ini akan menimbulkan beberapa gelombang ya, jadi dia tidak akan cukup dengan satu puncak gelombang kemudian turun dan akhirnya kasusnya tidak ada tapi kemudian meningkat tajam,” ujar Nadia saat melakukan diskusi secara daring melalui akun YouTube FMB9ID_IKP, Kamis (21/10).

Yang kedua, bisa dilihat dari negara-negara yang mempunyai cakupan vaksinasi cukup tinggi seperti Inggris, Amerika, Eropa, dan Israel. Beberapa negara tersebut ketika berhadapan dengan varian Delta maka di sana juga terjadi peningkatan kasus walaupun persentase daripada kematian ataupun kesakitannya relatif lebih rendah.

“Jadi sudah ada contoh negara-negara yang masuk ke gelombang ketiga,” ucapnya.

Kemudian yang ketiga, ia mengingatkan bahwa varian Delta adalah varian yang masih mendominasi di negara Indonesia, sehingga masyarakat perlu memahami bahwa varian Delta merupakan varian yang sangat ganas dan sifatnya infeksius. Jadi varian tersebut akan cepat menyebar, menunggu kapan seseorang lengah sehingga kemudian akan menimbulkan penyebaran yang luas di dalam masyarakat dan berakibat pada peningkatan kasus.

“Nah yang (upaya) keempat tentunya kita tahu dari tahun lalu di akhir tahun ini ada beberapa tentunya potensi-potensi kegiatan di dalam masyarakat yang bisa menimbulkan lonjakan kasus,” kata Nadia.

Hal pertama yang disampaikan Nadia yakni ketika hari libur nasional di minggu ini, perayaan Maulid Nabi Muhammad. Jika dilihat dari sebelumnya, setelah ada perayaan hari-hari besar, biasanya muncul peningkatan kasus. Kemudian nanti di akhir tahun juga ada perayaan Natal dan liburan akhir tahun, di mana biasanya mobilitas dan pergerakan dari masyarakat menjadi sangat tinggi.

“Nah ini potensi-potensi empat hal ini yang menyebabkan keniscayaan akan gelombang ketiga itu pasti terjadi dan tentunya kita harus terus-menerus mengingatkan kepada masyarakat bahwa pandemi ini belum selesai,”

Sponsored

Nadia menegaskan, meski kondisi saat ini sudah membaik bukan berarti masyarakat sudah bisa dengan bebas dalam memenangkan peperangan melawan Covid-19. Seluruh masyarakat diimbau harus tetap waspada sambil menunggu capaian proses vaksinasi kepada seluruh sasaran yang berjumlah 208 juta jiwa guna mendapatkan vaksinasi lengkap dosis 1 dan dosis ke 2.

“Nah pada kondisi tersebut barulah mungkin kita akan bisa betul-betul full relaksasi, tetapi tetap waspada. Kalau sekarang belum boleh prokes itu dikendorkan, belum boleh jaga jarak itu tidak dilakukan, belum boleh misalnya shaf  di tempat ibadah itu kemudian dirapatkan kembali, ya karena saat ini kita masih berperang melawan Covid-19 dan tadi baru 50% yang mendapatkan dosis pertama dan ada 68% yang masih harus mendapatkan dosis kedua,” tutur Nadia.

Berita Lainnya
×
tekid