sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Komnas HAM: Bharada E berbeda lokasi dengan 5 ajudan lain

Meski menyatakan perbedaan lokasi, Komnas HAM tidak menyebutkan tegas Bharada E dari sel tahanan.

Gempita Surya
Gempita Surya Rabu, 27 Jul 2022 06:27 WIB
Komnas HAM: Bharada E berbeda lokasi dengan 5 ajudan lain

Enam orang ajudan eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo hadir memenuhi panggilan Komnas HAM pada Selasa (26/7). Salah satu di antaranya yakni Bharada E, yang tiba di Kantor Komnas HAM, Jakarta, sekitar pukul 13.25 WIB.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, keterlambatan Bharada E untuk hadir dalam pemeriksaan hari ini disebabkan lokasinya yang berbeda dengan lima orang ajudan lainnya. Namun, Anam tak memberikan penjelasan terkait asal kedatangan Bharada E.

"Bharada E datang dari tempat yang berbeda, makanya memakan waktu untuk perjalanan menuju Komnas HAM," kata Anam dalam keterangannya usai konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (25/7).

Saat dikonfirmasi terkait keterangan mengaku atau tidaknya Bharada E soal penembakan yang terjadi, Anam mengatakan, pihaknya mendalami seluruh keterangan berkaitan dengan peristiwa di rumah dinas Ferdy Sambo.

"Sepanjang yang tadi kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal, salah satunya adalah soal menembak," ujarnya.

Terkait keterlibatan Bharada E dalam kejadian tersebut, Anam membenarkan bahwa Bharada E ada dalam struktur peristiwa yang terjadi.

"Apakah dia ada dalam struktur peristiwa? Iya, dia dalam struktur peristiwa," ucapnya.

Anam mengatakan, seluruh ajudan yang hadir diperiksa dengan pertanyaan yang sama. Meski begitu, ada spesifikasi pertanyaan yang merujuk pada catatan Komnas HAM terkait kontribusi masing-masing pihak.

Sponsored

"Memang ada kekhususan di masing-masing orang, karena memang dalam struktur peristiwa yang menurut catatan kami punya kontribusi sendiri-sendiri, misalnya Bharada E itu kontribusinya apa dalam stuktur peristiwa, kami tanya soal itu. Berbeda dengan ajudan yang lain yang memiliki kontribusi apa dalam peristiwa ini, ya kami punya spesifikasi pertanyaan," katanya.

Menurut Anam, tiap ajudan memiliki jawabannya masing-masing, sebab permintaan keterangan dilakukan secara terpisah. Anam mengatakan, jawaban tersebut akan diolah oleh tim Komnas HAM untuk melengkapi penyelidikan.

Selain itu, lanjut Anam, Komnas HAM juga mendalami keterangan terkait hubungan di antara para pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut, di antaranya hubungan antarajudan, hubungan antara ajudan dengan Irjen Ferdy Sambo, termasuk juga hubungan ajudan dengan istri Ferdy Sambo.

"Semua, soal hubungan Adc satu dengan lainnya, terus karakter para Adc dengan Pak Sambo, dengan Bu Putri, semua kami tanya," ujar Anam.

Anam menambahkan, dari pemeriksaan tersebut, Komnas HAM memperoleh sejumlah keterangan, di antaranya terkait dengan sekuens waktu peristiwa, konteks cerita, serta relasi antara seluruh pihak termasuk dengan Brigadir J.

Keterangan tersebut, kata Anam, kemudian akan dilakukan pengecekan menggunakan rekam jejak digital. Pengecekan tersebut akan menjadi agenda berikutnya dari Komnas HAM dalam penyelidikan kasus ini.
 
"Yang paling penting itu kan sekuens waktu. Ketika diceritakan misalnya jam segini saya ada di sini, jam segini menuju ke sini, jam segini melewati ini, itu nanti semuanya akan dicek dengan rekam jejak digital," ujarnya.

Berita Lainnya
×
tekid