sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gubernur Anies klarifikasi penahanan ambulans Pemprov

PMI melaporkan kronologi penahanan ambulans yang disertai dengan tindakan kekerasan dari oknum Brimob.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Kamis, 26 Sep 2019 12:50 WIB
Gubernur Anies klarifikasi penahanan ambulans Pemprov

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklarifikasi soal penahanan mobil ambulans oleh polisi. Gubernur Anies menyebut ada satu ambulans milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang ditahan polisi, sementara empat ambulans lain yang ditahan polisi merupakan milik Palang Merah Indonesia (PMI).

"Satu ambulans milik Pemprov DKI, empat milik PMI. Jadi bukan lima-limanya milik Pemprov DKI," ujar Anies di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (26/9).

Pemprov DKI sedang menunggu proses penyelidikan polisi terkait ambulans tersebut. Gubernur Anies meminta semua pihak tidak buru-buru menyimpulkan soal ambulans milik Pemprov DKI yang ditahan polisi tersebut.

Anies menjelaskan, ada tiga petugas yang berada di ambulans saat diamankan polisi. Petugas medis tersebut masing-masing terdiri dari satu dokter, tenaga paramedis, dan sopir. Ketiganya saat ini masih berada di Polda Metro Jaya.

"Semua petugas kami yang bertugas di mana pun, bertugas di Jakarta, bertugas di Jambi, bertugas di mana pun, akan kami dampingi secara hukum. Jadi Pemprov DKI akan selalu mendampingi mereka," ujar Anies.

Mantan Menteri Pendidikan ini juga menyampaikan apresiasinya kepada para petugas medis karena bertugas sekali pun mendapatkan fitnah. 

Ia menjelaskan, kondisi kaca ambulans pecah akibat lemparan batu. Supir ambulans yang mengalami luka sudah mendapat penanganan medis. Anies memastikan petugas telah bekerja sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). 

"Saya percaya ambulans kita mengikuti SOP dan sudah dilakukan dari kemarin. Ini bukan hal yang baru kita mengikuti SOP. Saya ingin garis bawahi di saat orang menjauh, petugas ambulans mendekat. Saat semua orang menghindar, ambulans mendekat. Ini bukan sesuatu yang gampamg dan kerja yang sederhana," kata Anies.

Sponsored

Sementara itu, PMI melaporkan kronologi penahanan ambulans milik PMI dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id.

Laporan kronologi berdasarkan kesaksian dari salah satu perawat PMI Kota Jakarta Timur, E. Komalasari yang mengalami tindakan kekerasan dan menyaksikan perusakan terhadap ambulans PMI Kota Jakarta Timur. 

Berikut kronologisnya: pada Rabu pukul 23:00 WIB di depan lobby menara BNI, Pejompongan ambulans PMI Kota Jaktim bertugas siaga di lokasi demonstrasi. 

Ambulans PMI Jaktim bersiaga dengan sejumlah ambulans gawat darurat dari Dinkes Provinsi DKI dan PMI Kota se-DKI. Saat tim medis ambulans PMI Jaktim memberikan pertolongan pertama kepada korban, tiba-tiba ada sweeping dari oknum Anggota Brimob dan membuka paksa ambulans. 

Oknum anggota Brimob tersebut memukul dan menarik paksa pasien dengan alasan mencari batu dan bensin yang disimpan di dalam ambulans untuk pendemo. Oknum anggota Brimob juga memukul semua tim medis PMI yang berada di ambulans dengan tongkat kayunya. 

Akibatnya, petugas PMI terkena pukulan di kepala bahkan salah satu perawat PMI jatuh tersungkur ke belakang stretcher karena didorong dan diinjak oleh salah satu oknum anggota Brimob. Beberapa petugas kesehatan PMI disebut mengalami tindakan kekerasan dari oknum anggota Brimob. Selanjutnya ambulans diarahkan ke Polda. 

Berita Lainnya
×
tekid