sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ledakan di tambang Sawahlunto diduga karena gas metana berlebih

Dedi menyampaikan, saat ini masih dilakukan proses evakuasi terhadap para pekerja lubang

Immanuel Christian
Immanuel Christian Jumat, 09 Des 2022 16:36 WIB
Ledakan di tambang Sawahlunto diduga karena gas metana berlebih

Badan SAR Nasional (Basarnas) menduga meledaknya tambang batu bara pada IUP PT NAL karena kadar gas metana yang tinggi di Sawah Lunto, Sumatera Barat. Kejadian ini dimulai pada pukul 9.00 WIB, Jumat (9/12).

“Prakiraan awal, ledakan disebabkan oleh tingginya kadar gas Metana/Hidrokarbon (CH4),” kata Humas Basarnas Agus Basori dalam keterangan, Jumat (9/12).

Agus menyebut, ada lima orang rescuer dari pos SAR 50 kota telah dikerahkan. Kemudian, telah diberangkatkan juga tujuh orang personel dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang. 

Hingga saat ini, sudah ada 11 orang yang terevakuasi dengan rincian ada satu orang luka berat dan satu orang mengalami kondisi kritis. Sementara itu, sudah ada sembilan orang yang dinyatakan meninggal dunia.

“Seluruh korban saat ini masih di RSUD Kota Sawahlunto. Tim SAR Gabungan Masih berupaya melakukan Evakuasi terhadap satu orang korban lagi,” ujarnya.

Sebagai informasi, Kepolisian membeberkan kronologi kecelakaan tambang batu bara pada IUP PT NAL di Sawah Lunto, Sumatera Barat. Kejadian ini dimulai pada pukul 9.00, Jumat (9/12).

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, saat itu para pekerja lubang memulai aktifitas penambangan yang diketahui oleh Dian Firdaus selaku Kepala Teknik Tambang (KTR) PT NAL. Tidak lama, terlihat lubang mengeluarkan kepulan asap dan diiringi letupan kecil dari dalam lubang tambang.

"Yang pada saat itu beberapa pekerja sudah ada yang masuk kedalam lubang, selanjutnya KTT memerintahkan kepala lubang untuk melakukan pengecekan ke dalam lubang," kata Dedi saat dikonfirmasi, Jumat (9/12).

Sponsored

Dedi menyebut, terdapat 15 orang dari pekerja lubang dalam saat itu. Namun, ada sembilan orang yang berhasil keluar dan enam orang lainnya masih di dalam lubang.

"(Dari sembilan orang) lima mengalami luka-luka, empat orang meninggal dunia," ujar Dedi.

Dedi menyampaikan, saat ini masih dilakukan proses evakuasi terhadap para pekerja lubang. Ia menduga, para pekerja lubang tambang yang masih terkurung di dalam lubang berada pada kedalaman 200 meter.

Bahkan, kondisi lubang terdapat kandungan gas Metan. Pada lubang itu terdapat beberapa reruntuhan akibat dari letupan kecil lubang tambang.

"Yang belum diketahui kondisi para pekerja tersebut," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid