sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mahasiswa tewas, Ketua DPR: Saya yang paling bertanggung jawab

Sebagai Ketua DPR, Bamsoet menyebut dirinya paling bertanggung jawab atas aksi unjuk rasa yang ricuh di berbagai daerah.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Jumat, 27 Sep 2019 17:10 WIB
Mahasiswa tewas, Ketua DPR: Saya yang paling bertanggung jawab

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan DPR turut 'berdosa' atas tewasnya sejumlah warga dan mahasiswa dalam aksi unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan RUU kontroversial lainnya di berbagai daerah. 

Sebagai Ketua DPR, Bamsoet bahkan menyebut dirinyalah yang paling bertanggung jawab atas ekses buruk dari RUU-RUU yang disusun dan dibahas DPR bersama pemerintah. 

"Kami sudah berusaha menjalankan tugas-tugas sebagaimana diatur dalam tatib dewan dan UU MD3 dan aturan negara lainnya. Kita bekerja berdasarkan undang-undang. Kalau itu menimbulkan ekses, maka saya nyatakan sebagai pimpinan DPR, saya yang paling bertanggung jawab," ujar Bamsoet di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9). 

Di Jakarta, setidaknya satu warga meninggal terkait aksi unjuk rasa memprotes RUU kontroversial yang berlangsung ricuh pada 23-25 September lalu. Di Kendari, Sulawesi Tenggara, dua mahasiswa Halu Oleo--Immawan Randi (21) dan Muhammad Yusuf Kardwi (19)--ditemukan tewas dalam aksi unjuk rasa serupa. 

Bamsoet mengatakan, DPR telah mengklarifikasi ke kepolisian mengenai penyebab kematian dua mahasiswa di Kendari. Menurut Bamsoet, Polri membantah peluru tajam yang menewaskan Randi berasal dari aparat kepolisian. 

"Karena jauh-jauh hari Kapolri sudah mengingatkan tidak boleh ada yang menggunakan peluru tajam. Jadi, itu harus diusut tuntas. Peluru tajam itu berasal dari mana kalau memang itu diduga ditembus peluru," ujar Bamsoet. 

Adapun terkait Yusuf yang tewas karena pukulan benda tumpul, Bamsoet mengatakan, ia telah meminta kepolisian menggelar investigasi mendalam. "Lewat beberapa saksi seperti mahasiswa, masyarakat setempat, dan aparat keamanan yang bertugas. Semuanya harus dielaborasi dan hukum harus ditempuh seadil-adilnya," ujar dia. 

Lebih jauh, Bamsoet juga tidak menutup kemungkinan dibentuknya tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk menyelidiki tewasnya kedua mahasiswa tersebut. 

Sponsored

"Tapi sekali lagi saya katakan, mari untuk sekarang bagimana dinamika lapangannya sepenuhnya kita serahkan kepada pihak kepolisian. Kan pihak kepolisian juga sudah melakukan pendekatan kepada keluarga," ujar politikus Golkar itu.
 

Berita Lainnya
×
tekid