sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mahfud sebut oligarki ‘peng-peng’ jadi tantangan demokrasi Indonesia

Dalam kehidupan seperti itu banyak konflik kepentingan antara pemerintah atau anggota legislatif dengan pebisnis.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Jumat, 06 Okt 2023 17:14 WIB
Mahfud sebut oligarki ‘peng-peng’ jadi tantangan demokrasi Indonesia

Menkopolhukam Mahfud MD mengungkapkan tantangan dalam kehidupan demokrasi adalah kelompok oligarki. Hal ini diungkapkan dalam kuliah umum di Universitas Gajah Mada.

Mahfud MD mengatakan, keputusan negara sudah diatur oleh kelompok oligarki yang disebut ‘peng-peng’. Kelompok ini lahir dari kolaborasi antara penguasa politik dan pemilik modal besar.

“Atau kalau istilahnya Rizal Ramli itu ‘peng-peng’, pengusaha dan penguasa. Pengusaha yang penguasa jadi pada dirinya melekat pengusaha dan penguasa,” kata Mahfud di UGM, Jumat (6/10).

Ia menyebut, kondisi seperti ini yang kerap menjadi penyebab dari korupsi di negara demokrasi. Hal itu diketahui berdasarkan hasil penelitian Tranparency International.

Lantaran, dalam kehidupan seperti itu banyak konflik kepentingan antara pemerintah atau anggota legislatif dengan pebisnis. Bahkan situasi itu menjadi satu kekuatan sendiri dalam kehidupan demokrasi.

“Yang kita berdebat apa pun keputusannya ada di oligarki ini,” ujarnya.

Ada pun, ‘Peng-Peng’ adalah istilah yang digunakan Rizal untuk menyebut pejabat yang memiliki kekuasaan sekaligus menjadi pengusaha. 

Bahkan hal itu sempat terlontar saat perseteruan Rizal di tahun 2020. Kala itu Rizal tengah saling membalas cuitan lewat Twitter dengan Jusuf Kalla. 

Sponsored

Dalam cuitan tersebut, Rizal juga menyematkan sebuah foto yang berisikan perbandingan kekayaan JK melalui bisnisnya Kalla Group pada 2011 sebelum dia menjadi wapres di periode pertama Jokowi dan pada 2016 setelah menjabat sebagai Wapres. 

Pada 2011, berdasarkan data Globe Asia, Kalla Group berada di urutan ke 107 dalam daftar orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan US$150 juta. Kemudian, pada 2016 melesat ke posisi 49 dengan total kekayaan US$740 juta. 

“Tahun 2014, Sang Peng-Peng lobbi keras, dengab segala cara, ke Teuku Umar untuk bisa jadi Wapres Jokowi. JKW ingin calon-calon lebih bersih. Peng-Peng berhasil jadi Wapres JKW. Kalla langsung melesat dari Orang Terkaya ke 107 menjadi no 49 (2016). Bisnisnya 'dagang kekuasaan'” cuit Rizal lagi. 

Dia juga menyebut nama Presiden SBY dalam cuitan sindirannya itu. "Ketika Sang Peng-Peng (Penguasa-cum-Pengusaha) menjadi Wapres @SBYudhoyono , ring 1 SBY kesal kok kekayaan Sang Peng-Peng melesat hebat, yang tadinya biasa-biasa saja, tidak masuk orang terkaya, jadi masuk .. Itulah alasan, SBY tidak memilih Sang Peng-Peng jadi Wapres," tambahnya.

Berita Lainnya
×
tekid