sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menkes: 19 kabupaten/kota ada kenaikan kasus Covid-19

Pemerintah mengawasi ketat dan mempelajari semua kejadian kasus Covid-19 di negara-negara luar.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Sabtu, 27 Nov 2021 16:10 WIB
Menkes: 19 kabupaten/kota ada kenaikan kasus Covid-19

Kenaikan kasus Covid-19 dilaporkan terjadi di sejumlah negara. Ini menjadi sinyal bagi dunia, termasuk Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan di pintu masuk negara, baik darat, laut maupun udara terutama menjelang Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Pemerintah telah mempelajari kenaikan kasus setelah libur panjang. Saat momen tersebut terjadi mobilitas dan interaksi yang tinggi antar warga.

Untuk menekan penularan kasus yang kian meluas, mulai 24 Desember 2021 sampai dengan 2 Januari 2022, pemerintah memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di seluruh Indonesia.

"Semua kejadian kasus di negara-negara luar negeri kita pelajari dan awasi dengan ketat. Kami juga mengamati situasi pandemi di seluruh kabupaten/kota di Indonesia, semua masih baik. Kita tidak perlu khawatir tetapi kita memonitor yang berpotensi naik," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada konferensi pers evaluasi PPKM.

Dari hasil pengamatan, dilaporkan total 19 kabupaten/kota mengalami kenaikan kasus dengan lama waktu yang berbeda-beda. Dua daerah, Fak-Fak dan Purbalingga, dalam 4 minggu berturut-turut ada kenaikan kasus terkonfirmasi.

Selanjutnya, Lampung Utara naik tiga minggu berturut-turut, dan 16 kota naik dua minggu berturut-turut. Kendati persentase kenaikannya kecil, monitoring terus dilakukan agar tidak terjadi ledakan kasus.

"Jumlahnya masih kecil, positivity rate dan BOR rumah sakit masih rendah, tapi kita mengikuti daerah-daerah ini agar jangan sampai terlambat kalau ada kenaikan," terang Budi, disitat dari laman Kemenkes, Sabtu (27/11).

Menurut Budi, kenaikan salah satunya dipicu menurunnya kemampuan testing dan tracing terhadap kontak erat kasus terkonfirmasi. Juga karena berkurangnya kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

Sponsored

"Mengenai kota-kota tersebut, harus diperbaiki tracing dan testing-nya. Testing harus dilakukan terhadap orang-orang kontak erat hasil dari tracing. Kami melihat kota-kota yang ada kenaikan, disiplin untuk tracing dan testing-nya sangat rendah," terang Menkes.

Budi meminta kepala daerah agar memperkuat 3T (testing, tracing, dan treatment), menegakkan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi), dan menggenjot cakupan vaksinasi terutama pada kelompok-kelompok yang rentan terpapar Covid-19.

Terkait vaksinasi, per 26 November 2021 pemerintah telah menyuntikkan 231,8 juta dosis vaksin Covid-19 dengan rincian 137,5 juta orang menerima dosis pertama, 93,1 juta orang mendapatkan dosis kedua, dan 1,2 juta tenaga kesehatan sudah menerima vaksin dosis ketiga (booster).

Dalam tiga minggu terakhir, laju vaksinasi mengalami penurunan. Ini salah satunya disebabkan adanya ketakutan masyarakat menggunakan vaksin yang tersedia terutama vaksin dengan platform mRNA.

Menkes meminta masyarakat untuk segera vaksinasi Covid-19. Ia meminta warga tidak ragu dengan vaksin yang ada. Tidak perlu memilih merk vaksin, gunakan vaksin yang tersedia terlebih dulu saat ini.

Pemerintah menjamin vaksin yang diberikan kepada masyarakat aman, bermutu, dan berkhasiat. "Tidak usah khawatir vaksin ini terbukti aman, jangan sampai apa yang terjadi di Eropa terjadi di Indonesia," kata dia.

Berita Lainnya
×
tekid