sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Muhammadiyah dorong pemerintah sigap dan cepat tangani PMK

PMK sudah menyebar di provinsi dengan populasi sapi terbesar: Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Utara, dan Lampung.

Hermansah
Hermansah Rabu, 22 Jun 2022 21:55 WIB
Muhammadiyah dorong pemerintah sigap dan cepat tangani PMK

Ibadah kurban pada Hari Raya Iduladha tahun ini tinggal sekitar dua minggu lagi. Umat Muslim di Indonesia masih khawatir ihwal ketersediaan hewan kurban di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang meluas.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, percaya dan mendorong kepada pemerintah untuk sigap dalam penanganan penyakit pada hewan berkuku genap itu. 

"Kami percaya pemerintah dapat mengatasi PMK. Syukur bisa menekan sedemikian rupa di hari-hari yang kini mendekati ibadah kurban," harap Haedar di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Rabu (22/6).

Upaya cepat pemerintah untuk menekan penyebaran kasus PMK, jelas Haedar, diharapkan memberikan dampak positif kepada peternak. Terlebih bagi peternak kecil yang kesulitan sebagai buntut panjang dampak pandemi Covid-19.

Kasus PMK dikhawatirkan membuat harga ternak anjlok. Padahal, kata dia, mendekati Iduladha peterna kecil seharusnya gembira karena ternak mereka laku dengan harga yang pantas. Akibat PMK, harga ternak merosot.

"Lebih-lebih bagi petani–peternak kecil, satu ekor sapi, satu ekor kambing itu sangat berharga. Kalau mereka bisa tidak terjangkiti PMK tentu sangat bersyukur. Istilahnya rezekinya tidak terganggu," tutur dia.

Penyebaran PMK

Sejak ditemukan pertama kali akhir April 2022 di Jawa Timur, PMK terus menyebar ke berbagai wilayah. Menurut data Siagapmk.id, Rabu (22/6) pukul 05.19 WIB, PMK menyebar di 19 provinsi dan 213 kabupaten/kota. 

Sponsored

Per hari ini, sebanyak 226.317 ekor hewan dinyatakan terjangkit PMK. Ini terdiri dari sebanyak 71.711 ekor sembuh, 2.154 ekor potong bersyarat, 1.262 ekor mati, dan 151.190 ekor belum sembuh.

PMK sudah menyebar di provinsi utama dengan populasi sapi terbesar: Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Utara, dan Lampung. Di lima provinsi ini jumlah sapi potong mencapai 9,924 juta ekor atau 54,9% dari total populasi sebesar lebih 18 juta ekor pada 2021. 

Jawa Timur, provinsi dengan populasi sapi terbesar, yakni 4,938 juta (27,4%), PMK menyebar di 38 dari 38 kabupaten/kota. Jawa Tengah dengan populasi sapi terbanyak kedua, yakni 1,863 juta (10,3%), juga menyebar masif, 35 dari 35 kabupaten/kota. Di Jawa Barat, PMK menyebar di 25 dari 26 kabupaten/kota. 

Pemerintah diminta sigap

Haedar kembali berharap kepada pemerintah supaya bergerak cepat mencegah meluasnya kasus PMK pada hewan ternak menjelang Iduladha. "Kami percaya pemerintah mengambil langkah yang sigap, cepat, dan akurat agar PMK tidak mewabah dan merugikan petani–peternak," jelas Haedar.

Ketika pandemi Covid-19 melandai, kata Haedar, harus dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menanggulangi dampak pandemi yang menghantam ekonomi masyarakat kecil. Sektor informal dan warung-warung kecil harus dibangkitkan kembali oleh pemerintah dan mendapat dukungan penuh. 

Haedar juga mengimbau kepada umat Islam yang memiliki kelebihan rezeki untuk membantu meringankan saudara-saudara yang mengalami kesulitan. 

"Bagi saudara-saudara kita yang aghniya’ (punya kelebihan harta), kami Muhammadiyah juga menggerakkan itu lewat LazisMu. Banyak juga yang titip lewat LazisMu untuk menyebar hewan kurban di tengah pandemi seperti ini," ucap Haedar.

Berita Lainnya
×
tekid