sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden Jokowi minta negara berkembang diberdayakan dalam rantai kesehatan global

Jokowi mengungkapkan, kondisi tersebut hanya bisa terjadi jika investasi industri kesehatan ditingkatkan.

Gempita Surya
Gempita Surya Selasa, 15 Nov 2022 18:28 WIB
Presiden Jokowi minta negara berkembang diberdayakan dalam rantai kesehatan global

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka kembali sesi pertemuan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 hari pertama yang berlangsung di The Apurva Kempinski, Bali, Selasa (15/11).

Sesi kedua pertemuan ini membahas soal isu kesehatan. Jokowi dalam sambutan pembukaan menyebut, negara berkembang harus diberdayakan sebagai bagian dari solusi atas isu kesehatan global.

"Negara berkembang perlu kemitraan yang memberdayakan. Negara berkembang harus menjadi bagian dari rantai pasok kesehatan global, termasuk pusat manufaktur dan riset," kata Jokowi saat membuka pertemuan.

Jokowi mengungkapkan, kondisi tersebut hanya bisa terjadi jika investasi industri kesehatan ditingkatkan. Selain itu, memperkuat kerja sama riset dan transfer teknologi, serta memperluas akses bahan baku produksi untuk negara berkembang.

"Selain itu, TRIPS Waiver harus diperluas pada semua solusi kesehatan termasuk diagnostik dan terapeutik. WHO juga harus merealisasikan komitmennya terkait hubs dan spokes solusi kesehatan," ujarnya.

Jokowi mengingatkan agar pemimpin negara-negara di dunia tidak kembali mengulang kesalahan saat pandemi Covid-19. Oleh karenanya, pandemi yang telah melanda selama kurang lebih dua tahun terakhir ini harus menjadi pelajaran berharga untuk menyiapkan dunia dari darurat kesehatan global.

"Never again harus menjadi mantra kita bersama," ucap Jokowi.

Sebelumnya pertemuan sesi pertama KTT G20 membahas terkait isu ketahanan pangan. Dalam hal ini, Jokowi menyinggung soal krisis demi krisis yang terjadi di lingkup global yang berdampak khususnya bagi negara berkembang.

Sponsored

Oleh karenanya, Jokowi menyampaikan pentingnya keberhasilan G20 dalam menghadapi tantangan tersebut. Terlebih, ajang internasional ini menjadi sorotan dunia untuk menjawab permasalahan atas situasi yang terjadi secara global.

"Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal," ucap Jokowi.

Sebagai pemegang mandat Presidensi G20, ujar Jokowi, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam dan sangat lebar. Kendati demikian, ia tetap menekankan pentingnya kerja sama untuk mewujudkan keberhasilan tersebut.

"Namun, keberhasilan hanya dapat tercapai jika kita semua, tanpa kecuali, berkomitmen bekerja keras, menyisihkan perbedaan-perbedaan, untuk menghasilkan sesuatu yang konkret, sesuatu yang bermanfaat bagi dunia," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid