sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pawai obor sambut tahun baru Islam

Menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1440 Hijriah, warga di sejumlah daerah di Indonesia menggelar pawai obor.

Sukirno
Sukirno Selasa, 11 Sep 2018 05:31 WIB
Pawai obor sambut tahun baru Islam

Menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1440 Hijriah, warga di sejumlah daerah di Indonesia menggelar pawai obor.

Salah satunya adalah warga di Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, yang melakukan pawai obor keliling desa.

Seperti yang dilakukan oleh warga di Gampong Blang Peuria, mereka membawa obor berkeliling desa hingga ke ibu kota kecamatan pada Senin (10/9) malam. 

Ratusan warga yang berkeliling menyambut tahun baru Islam tersebut, terdiri atas kalangan santri dari beberapa balai pengajian dan juga pemuda setempat.

Ketua Pemuda Gampong Blang Peuria Nardy Senin malam kepada wartawan mengatakan, pawai obor yang dilakukan oleh warga desanya, dalam rangka menyambut tahun baru Islam baru pertama kali dilaksanakan.

Sementara itu tujuan dilakukannya pawai obor dalam rangka menyambut tahun baru Islam, adalah untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan kepeduliaan terutama generasi muda dalam memeriahkan masuknya tahun Islam.

"Ya dengan pawai obor ini kita mengajak seluruh masyarakat desa, terutama kaum muda untuk bersama memeriahkan tahun baru Islam," jelas Nardy.

Ia mengatakan, antusias warga yang ingin bergabung mengikuti pawai obor tersebut sangat besar. Buktinya, sebanyak 300 obor yang disediakan oleh panitia tidak mencukupi. Bahkan peserta diperkirakan mencapai 500 orang lebih.

Sponsored

"Dengan adanya pawai obor ini, terjalin kebersamaan dan juga semangat menyambut tahun baru Islam. Sehingga diharapkan kegiatan pawai obor ini juga menjadi agenda rutin di dalam setiap masuknya tahun baru Islam," harap Ketua Pemuda Blang Peuria.

Sementara itu, salah seorang warga Blang Peuria Ramadhani, mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang dengan adanya pawai obor tersebut, karena baru pertama kali dilakukan di desanya dan sangat positif untuk memupuk semangat kebersamaan generasi muda dalam merayakan tahun baru Islam.

Bawa kedamaian

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan kepada kaum Muslimin agar menyambut Tahun Baru Islam 1440 Hijriah dengan penuh keimanan, ketakwaan dan keikhlasan serta senantiasa mengharap ridho Allah Swt dalam suasana hati yang sejuk, tenang dan damai.

"Kami berharap semoga di tahun 1440 Hijriah ini kita semua dapat meningkatkan amal kebajikan agar dapat memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi umat manusia, bangsa dan negara," kata Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi dalam siaran pers, di Jakarta, Selasa (11/9).

Pihaknya menyeru kepada kaum muslimin untuk mengembangkan sikap toleransi, menjaga keseimbangan dan bersikap adil dalam menjalankan ajaran agama agar tidak terjebak pada pertentangan dan perselisihan sempit demi mewujudkan persaudaraan Islam dan persatuan umat.

Pihaknya pun mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk mengembangkan wawasan kebhinnekaan sejati, menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang rukun, harmonis, saling menghormati, mencintai dan menolong dalam semangat persaudaraan kebangsaan.

Terlebih di tahun politik saat ini, Zainut meminta semua pihak khususnya elit politik agar bisa menahan diri dalam mengekspresikan sikap politiknya termasuk dalam menyampaikan pendapat agar tidak membuat suasana semakin panas dan penuh dengan kecurigaan.

Menurut dia, perbedaan pilihan politik tidak harus diwarnai dengan saling menjelekkan, memfitnah, menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian. "Karena hal tersebut selain tidak memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat, juga dapat menimbulkan gesekan dan retaknya bangunan kebangsaan kita. Jadikanlah perbedaan aspirasi politik sebagai rahmat untuk saling menghormati dan memuliakan agar ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah tetap terpelihara," katanya.

Ia pun menyoroti tentang tujuan dibentuknya NKRI yakni untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Tujuan yang luhur tersebut, menurut pandangan kami belum sepenuhnya dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah agar sungguh-sungguh bekerja dan berpihak kepada kepentingan rakyat kecil sehingga kesenjangan dan ketidakadilan dapat segera diatasi.

Terakhir, MUI mengajak kepada seluruh bangsa Indonesia agar menjadikan Tahun Baru Islam 1440 Hijriah sebagai tahun kepedulian sosial terhadap sesama.

Terkait hal itu, MUI mengimbau kepada para dermawan, pengusaha baik BUMN maupun swasta untuk menggalang solidaritas nasional untuk meringankan beban penderitaan para korban gempa bumi, khususnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Hal tersebut sebagai bentuk refleksi dari nilai-nilai kemanusiaan, kasih sayang, kepedulian dan saling menolong antarsesama dalam kebaikan dan ketakwaan untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang adil, bahagia, sejahtera lahir dan batin. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid