sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah perpanjang random test Covid-19 di Bakauheni

Pemerintah terus memantau potensi lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Idulfitri.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Senin, 24 Mei 2021 21:22 WIB
Pemerintah perpanjang random test Covid-19 di Bakauheni

Pemerintah perpanjang masa pemberlakuan random check test Covid-19 atau mandatory check di Pelabuhan Bakauheni hingga 31 Mei 2021. Keputusan ini diambil lantaran pemudik yang  kembali ke Jakarta baru 59.967, sedangkan pemudik menuju Sumatra lebih dari 400.000 orang.

“Tadi dibahas dan diusulkan perpanjangan mandatory check dari Pelabuhan Bakauheni atau Sumatra, diperpanjang sampai dengan 31 Mei,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi Covid-19, Senin (24/05), di Jakarta.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menyampaikan, hasil random tes terhadap 59.967 pelaku perjalanan dari provinsi Jawa menuju Jakarta yang diperiksa melalui rapid test antigen sebanyak 1.064 orang atau 0,6%.

 "Kemudian dengan GeNose, diperiksa 340.047, yang terkena positif dua persen atau 6.925,” ujarnya.

Untuk itu, pemerintah juga akan terus memantau potensi lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Idulfitri selama 4-5 minggu ke depan. Pihaknya mencatat per tanggal 23 Mei telah terjadi kenaikan kasus aktif sebesar 5,2% dengan kasus kesembuhan 92% dan tingkat kematian 2,8%.

“Kita mesti memonitor empat sampai lima minggu ke depan. Walaupun dalam satu minggu ini kita juga melihat beberapa kasus ada kenaikan namun masih dalam taraf yang jauh lebih kecil dibandingkan sesudah Lebaran tahun kemarin,” ungkap Airlangga mengutip laman Setkab.

Ia menambahkan, jumlah kasus harian juga mengalami tren sedikit peningkatan yaitu dikisaran 5.000 per hari, sebelumnya sempat turun di kisaran 3.800-4.000. Pada tingkat provinsi, lanjut Airlangga, sebesar 56,4% dari kasus aktif nasional berada di Pulau Jawa, dan 21,3% di Sumatra.

Sedangkan provinsi yang berkontribusi terhadap 65% kasus aktif adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, Papua, Jawa Tengah, dan Riau. “Dari kasus aktif di Jawa Barat mencapai 31,4%, sehingga ini menjadi perhatian,” ujar Airlangga.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid