Pemerintah salurkan bansos beras lagi buat masyarakat miskin
Pemerintah, kata dia, memperkuat perlindungan kepada kelompok miskin dan rentan melalui tambahan anggaran bantuan sosial.

Ada kabar gembira bagi keluarga penerima manfaat (KPM) yang sebelumnya pernah menerima bantuan sosial (bansos) beras. Pemerintah akan menyalurkan bansos beras kembali selama tiga bulan, yang akan disalurkan pada Oktober hingga Desember 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, pemerintah telah menganggarkan sebesar Rp8 triliun untuk penyaluran bansos beras itu. Seperti penyaluran pada Maret hingga Mei lalu, bansos beras ini menyasar 21,35 juta KPM alias keluarga miskin.
"Setiap keluarga mendapatkan 10 kilogram beras per bulan. Jadi, mereka akan mendapatkan 30 kilogram dalam tiga bulan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Juli 2023 yang diselenggarakan secara luring dan daring, Senin (24/7).
Sri Mulyani menjelaskan, tambahan bansos beras tersebut diberikan lantaran menimbang kondisi perekonomian yang masih menghadapi sejumlah guncangan dan tekanan di tengah fase pemulihan. Pemerintah, kata dia, memperkuat perlindungan kepada kelompok miskin dan rentan melalui tambahan anggaran bantuan sosial.
Anggaran lainnya
Selain itu, kata Bendahara Negara itu, pemerintah juga terus memperkuat pembangunan infrastruktur untuk mendukung mobilitas masyarakat. Sri Mulyani mengungkapkan, eksekusi dari usulan anggaran pembangunan infrastruktur sebesar Rp14,64 triliun sudah berjalan.
Anggaran itu dipakai penanganan jalan sepanjang 2.740,8 kilometer dan jembatan sepanjang 1.350 meter. Sebanyak Rp7,45 triliun untuk preservasi atau peningkatan jalan dan jembatan sudah selesai. Sementara Rp7,20 triliun masih dalam proses realisasi.
Belanja negara melalui belanja pemerintah pusat yang ditujukan langsung untuk masyarakat, kata Sri Mulyani, telah mencapai Rp492 triliun per semester I 2023.
Realisasi perlindungan sosial, petani dan UMKM mencakup Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp14,7 triliun untuk 9,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM), Kartu Sembako sebesar Rp22,3 triliun untuk 18,7 juta KPM, dan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) sebesar Rp23,2 triliun untuk 96,7 juta jiwa.
Lalu, bantuan benih, mulsa, dan pupuk organik sebesar Rp463,7 miliar; bantuan alat dan mesin pertanian Rp250 miliar; bantuan ternak Rp62,4 miliar; serta bantuan benih ikan, kepiting, dan udang Rp19,2 miliar.
Kemudian, belanja yang disalurkan untuk pendidikan dengan rincian Program Indonesia Pintar sebesar Rp6,1 triliun untuk 10,9 juta siswa, Program KIP Kuliah sebesar Rp6,0 triliun untuk 710,7 ribu mahasiswa, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) melalui Kementerian Agama sebesar Rp6,9 triliun untuk 6 juta siswa, dan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) sebesar Rp2,3 triliun untuk 197 PTN.
Belanja infrastruktur dengan rincian pembangunan/rehabilitasi infrastruktur sebesar Rp60,7 triliun dan bantuan bencana Rp1,5 triliun. Adapun realisasi belanja pemerintah pusat yang disalurkan melalui non-kementerian/lembaga di antaranya subsidi dan kompensasi listrik Rp42,9 triliun, subsidi dan kompensasi BBM Rp57,7 triliun, subsidi LPG 3 kilogram Rp32,5 triliun, subsidi perumahan Rp344,7 miliar dan Kartu Prakerja Rp2,28 triliun.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Mewujudkan e-commerce inklusif bagi penyandang disabilitas
Kamis, 30 Nov 2023 16:09 WIB
Potret kebijakan stunting dan pertaruhan Indonesia Emas 2045
Senin, 27 Nov 2023 16:01 WIB